BERBAGAI penelitian dan analisa medis telah menyebutkan bahwa puasa -sebagai salah satu ibadah utama pada bulan Ramadhan- memiliki dampak positif yang sangat besar bagi kesehatan organ tubuh. Berikut adalah 10 manfaat puasa bagi kesehatan menurut penelitian:
- Membuang Racun dalam Tubuh
Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya hidup pada zaman seperti sekarang ini cenderung lebih mengedepankan segala sesuatu yang bersifat instan, termasuk dalam hal makanan. Dan faktanya, makanan yang bersifat saji ini banyak mengandung zat kimia yang bisa menjadi racun serta berbahaya bagi tubuh.
Ternyata aktivitas puasa mampu menghilangkan racun yang sebagian besar tersimpan dalam lemak tubuh. Pada saat puasa lemak akan dibakar, dan terjadilah proses detoksifikasi atau pembuangan racun dalam tubuh.
- Menjaga Kesehatan Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada saat berpuasa, terjadi peningkatan HDL (High Density Lipoprotein) dan apoprotein alfa 1, serta penurunan LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang sering disebut koleterol jahat. Yang mana proses tersebut baik untuk jantung dan pembuluh darah.
Aktivitas puasa mampu menurunkan LDL pada tubuh. penumpukan di dinding pembuluh nadi koroner, yang akan menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah (arteriosclerosis)
- Baik untuk Kesehatan Mental
Ilmuwan bidang kejiwaan Dr. Ehret mengatakan, otak manusia memiliki fungsi pembersih dan penyehat otak dengan bantuan sel yang disebut “neuroglial cells”. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang sakit atau mati akan “dimakan” oleh sel-sel neurogial yang akan berdampak baik pada mental seseorang.
Sebuah penelitian di Moskow, yang dilakukan oleh seorang guru besar yang bekerja pada lembaga psikiatri The Moskow Psychiatric Institute bernama Nicolayev. Dalam salah satu usahanya, Nicolayev menterapi pasien sakit jiwa dengan menerapkan puasa selama 30 hari. Setelah menjalani terapi hasilnya sangat memuaskan. Para pasien bisa disembuhkan. Dan diprediksi kemungkinan pasien tidak kambuh lagi selama 6 tahun bahkan sembuh total.
- Memperlancar Sistem Pencernaan
Selama berpuasa, maka organ-organ pencernaan akan beristirahat. Namun fungsi fisiologis pencernaan tetap berjalan normal, terutama produksi sekresi pencernaan. Sehingga membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan membersihkan tubuh dari sisa-sisa atau endapan makanan. Pengolahan makanan dalam sistem pencernaan juga relatif tetap stabil, pelepasan energi juga mengikuti pola yang bertahap.
Puasa juga akan membuat sistem pencernaan memperoleh waktu untuk merevitalisasi dan meningkatkan fungsinya.
- Mengurangi Gula Darah dan Lemak
Selama berpuasa tubuh melakukan peningkatan glukosa agar bisa memperoleh energi. Glukagon juga diproduksi untuk membantu pemecahan glukosa. Hal ini berdampak pada pengurangan produksi insulin, yang dengan demikian maka akan mengurangi gula darah dalam tubuh. Dan ketika produksi glukosa habis, lemak yang tersimpan juga akan dibakar untuk menghasilkan energi. Ternyata puasa pun mampu membakar lemak tanpa harus melakukan diet berlebihan.
- Menurunkan Hipertensi
Puasa juga menjadi salah satu metode untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Suasana spiritual yang tenang dan jauh dari amarah membuat adrenalin menurun dan menjadikan hormon lebih stabil. Hal ini mampu menurunkan tekanan darah dalam tubuh.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Berdeda dengan Starvasi atau kelaparan yang dalam keadaan tertentu dapat mengganggu kesehatan tubuh, puasa justru sebaliknya. Ketika berpuasa maka terjadi peningkatan Limfosit dalam tubuh, yang mampu memberikan pengaruh sangat baik terhadap sistem kekebalan tubuh. Sehingga imunitas tubuh menjadi lebih kuat dan tidak mudah terserang virus dan penyakit.
- Meningkatkan Hormon Seksual
Dalam sebuah penelitian menunjukkan, ada terdapat hubungan antara puasa dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati terjadinya penurunan kadar hormon kejantanan (testoteron) dan lemotin (LH) pada awal minggu pertama puasa. Namun dalam jangka panjang setelahnya, hormon testoteron dan performa seksual justru meningkat pesat melebihi sebelumnya.
- Memperbaiki Fungsi Ginjal
Pengurangan konsumsi air selama puasa, ternyata sangat efektif untuk meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal, juga meningkatkan kekuatan osmosis urin mencapai 12.000 ml osmosis/kg air. Hal ini sangat baik bagi kinerja dan fungsi ginjal. Selain itu, pengurangan konsumsi air juga dapat meminimalkan volume air dalam darah, sehingga mampu memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang akhirnya akan memacu fungi dan kerja sel darah merah.
- Meningkatkan Kinerja Otak
Dalam penelitiannya, Mark Mattson, Ph.D ilmuwan bidang neurologi yang juga seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National Institute on Aging menunjukkan bahwa secara signifikan puasa bisa melindungi otak dari penyekit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson.
Demikianlah tanda-tanda kekuasaan Allah yang diberikan kepada umatnya, melalui kewajiban berpuasa.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrani, Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqi, dari Abu Mas’ud Rasulullah bersabda: “Seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang tersedia di bulan Ramadhan, niscaya dia berharap bulan Ramadhan itu sepanjang tahun.”
Semoga dengan ini, membuat kita lebih bersemangat dalam menjalani ibadah puasa. Wallahu ‘alam.*