Hidayatullah.com–Di bawah pemerintahan komunis China, kehadiran bulan suci Ramadhan nyatanya tidak mengendorkan semangat beribadah umat Islam. Tak ubahnya dengan di Indonesia, muslim China juga selalu bangun pukul 03.00 dini hari untuk mempersiapkan sahur.
Bahkan pada hari pertama Ramadhan yang jatuh pada hari Jumat (20/07/2012) di China, puluhan ribu muslim China rela berbondong-bondong mendatangai Masjid Dongguan.
Masjid Dongguan adalah masjid bersejarah di daerah Xining. Saat ini masjid itu tercatat telah berusia 600 tahun.
“Bulan Ramadhan adalah bulan teristimewa dan bulan paling dinanti umat Islam. Doa pada hari pertama juga sangat penting (bagi kami),” jelas Ma Yongliang, seorang muslim China kepada kantor berita Xinhua.
Tinggal di negara dengan mayoritas berkeyakinan Budha dan Tao, muslim China tetap tidak terpengaruh dengan kondisi dari kultur dan lingkungan yang ada.
“Kami telah menerapkan hukum Al-Qur’an selama berabad-abad, meskipun kehidupan terus berubah, namun iman (Islam) kami tidak berubah,” tambah Ma Yongliang.
Muslim China bahkan tak malu menunjukkan aktivitas keagamaannya, mulai dari shalat lima waktu hingga mengkhatamkan Al Qur’an. Mereka lakukan hal ini secara terbuka dan penuh bangga.
Hebatnya lagi, di saat puasa menahan lapar dan dahaga sejak pagi hingga matahari terbenam, nyatanya tidak menyurutkan mereka dari mengerjakan pekerjaan sehari-hari dalam mencari nafkah.
“Selain mengurus anak dan orang tua di keluarga, saya juga melakukan pekerjaan (tekstil) di rumah untuk mencari tambahan nafkah,” kata Han Yan, seorang Muslimah yang bekerja di Qinghai Yijia Buhala Nation Fashion.
Han Yan menegaskan bahwa berat atau tidak pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga dan membantu suami mencari tambahan nafkah suami, hal itu tidak membuat dirinya lantas tidak berpuasa karena alasan lelah dan sebagainya.
Negara China saat ini mengakui lima agama selain atheisme, antara lain adalah Islam, Protestan, Katolik, Taoisme, dan Buddhisme. Menurut data resmi, China memiliki 22 juta Muslim, sebagian besar terkonsentrasi di Xinjiang, Ningxia, Gansu, dan Qinghai.
Sedangkan menurut data tidak resmi. populasi umat Islam di China berada pada tingkat tertinggi kedua setelah atheis, sekitar 65-100 juta Muslim atau sekitar 7,5 persen dari populasi dibandingkan agama lainnya, seperti dikutip dari Onislam.net.*