Hidayatullah.com–Hubungan antara umat muslim satu dengan umat muslim lainnya ibarat sebuah bangunan, saling mengokohkan satu dengan yang lainnya. Maka tidak selayaknya jika ada perpecahan di dalam tubuh umat muslim. Tak terkecuali umat muslim yang ada di seluruh belahan dunia.
Demikian terang Syeikh Ammar al-Hallaq, Imam asal Sudiah dalam muhadharahnya di masjid Aminah Al Fajr jalan Antartika, Siwalan, Buduran, Perum Gading Fajar Sidoarjo, kemarin.
Pria yang sudah 5 tahun menjadi Imam sholat tarawih di masjid Damaskus Suriah ini mengatakan apa yang dilakukan warga muslim Suriah merupakan demontrasi (perlawanan.red) terhadap UU Rezim Pemerintahan tangan besi Hafez al-Assad.
Pemerintahan yang selama 40 tahun menindas warga muslim Suriah. Kemudian digantikan oleh putranya, Bashar al-Assad yang akhirnya ikut mengendalikan pemerintahan jauh lebih kejam melebih sang ayah.
“Barangsiapa yang mengabaikan umat muslim yang dilanda kesusahan dan tidak mau peduli dengan keadaan mereka maka Allah pun akan mengabaikan orang-orang yang berbuat demikian,” tegas Hafidz Qur’an yang mendapat gelar dhobit (kuat hafalannya,red) pada tahun 2006 ini.
“Bentuk jihad yang bisa dilakukan umat Islam salah satunya dengan al jihadu bi-lisan yaitu menjelaskan apapun yang terjadi di Suriah saat ini, baik kepada keluarga, kerabat maupun sahabat atau teman di sekitar kita,” imbuhnya.
Adapun jihad yang paling akhir jika sudah tidak ada lagi cara yang bisa dilakukan untuk berjihad. Menurut Ammar ialah dengan mendo’akan dalam setiap sujud kita, saudara muslim Suriah yang tengah berjuang sampai saat ini. Apalagi bulan Ramadhan adalah waktu dimana do’a seorang hamba dihijabahi oleh-Nya. /Achmad Fazeri (Surabaya)