Hidayatullah.com– Imam Masjid asal Palestina, Syeikh Muhammad al-Ghul berkunjung ke Masjid ar-Riyadh, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur. Di masjid ini, al-Ghul memimpin Shalat Shubuh di depan sekitar 400 santri dan warga Pesantren Hidayatullah.
“Ini adalah shalat fajar terakhir kami sebagai imam di Indonesia,” ujar Syaikh al-Ghul dalam penyampaiannya kepada jamaah usai Shalat Shubuh, Ahad (4/8/2013), seperti diterjemahkan Jihad Amrullah.
Syeikh Al-Ghul tiba di Gunung Tembak sekitar setengah jam sebelum waktu Shubuh tiba. Saat itu warga pesantren sedang melaksanakan sahur.
Dalam kunjungan perdananya ke tempat ini, dia mengaku sangat terkesan dengan Hidayatullah.
“Semoga Allah mengumpulkan kembali kita di Surga-Nya. Betapa besar kebahagiaan di hati kami ketika bisa berjumpa dengan saudara-saudara saya,” ujar bujang 23 tahun ini. Selain mengimami shalat dan bersilaturahim, al-Ghul juga menggalang dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
“Sebagaimana kita ketahui, sampai saat ini Masjidil Aqsha masih dijajah oleh Zionis (Israel). Baitul Maqdis di bawah tangan kotor mereka. Mereka melakukan berbagai kejahatan di sana,” ungkapnya.
Usai penyampaian Syeikh al-Ghul, jamaah pesantren melakukan pengumpulan dana. Warga dan santri Hidayatullah pun berbondong-bondong menyalurkan infaknya. Syeikh Al-Ghul merupakan satu dari puluhan imam-imam masjid di Palestina dan Suriah yang mengikuti agenda SIRAMAN MANIS (Silaturrahim Ramadhan Imam-imam Palestina & Suriah ke Indonesia) selama Ramadhan 1434 H. Para imam itu akan segera pulang ke negeri asal masing-masing.*