Sambungan artikel PERTAMA
Pecahnya militer
Kampanye Anan hanya berlangsung tiga hari. Tetapi apapun yang terjadi mulai saat ini, dan taruhannya ialah bahwa Al Sisi akan menggunakan semua kekuatan yang dia butuhkan untuk menghancurkan perbedaan pendapat dan berusaha menyatakan diri sebagai presiden untuk masa jabatan kedua, peran cameo Shafiq dan Anan dalam drama ini dapat memilik efek yang lama.
Baik Anan dan Shafiq telah membawa perpecahan dalam militer Mesir dari tingkat belakang hingga pusat, dari bayangan hingga yang menerima sorotan.
Militer Mesir, yang merupakan negara dalam sebuah negara, gurita yang tentakelnya memanjang hingga ke dalam setiap wilayah ekonomi dan kehidupan politik negara tersebut, secara terbuka pecah.
Hilanglah keseimbangan kekuatan yang mendukung kudetanya pada 2013 dan pencalonannya setahun kemudian.
Saat ini hanya ada al Sisi dengan kekuatan absolut intelejen militer dan meningkatnya daftar dari korban-korbannya, yang sekarang termasuk pula mantan-mantan jenderal militer.
Oposisi yang sebenarnya, partai Islam dan sekularis Tahrir Square, merupakan pertunjukan tambahan dibandingkan kekuatan dari jenderal-jenderal ini.
Al Sisi harus membaca sejarah dari “Five Families” – klan mafia yang menguasai Kota New York – untuk memahami bahwa apa yang baru saja dia lakukan pada faksi saingan di militer bukanlah sebuah resep untuk kehidupan yang panjang dan damai, bahkan saat pensiun.
Untuk memahami hal ini, mari kembali ke beberapa tahun yang lalu ketika Sisi merupakan seorang pejabat militer yang tidak dikenal yang ingin menyenangkan bosnya.
Setelah kudeta pada 2013 al Sisi melakukan sebuah wawancara panjang dengan jurnalis Mesir, Yasser Rizq, di hadapan manajer kantornya Abbas Kamel. Wawancara itu direkam, dan kutipan-kutipannya telah telah bocor sejak saat itu.
Di dalamnya Sisi menceritakan kisah bagaimana dia diperkenalkan dengan “the don”, pria paling kuat di militer, komandan kepala di Angkatan Bersenjata Mesir dan kepala dari Dewan Tinggi Angkatan Bersenjata (SCAF), Mohammed Hussein Tantawi.
Sisi mengatakan pada jurnalis itu: “Ketika Abbas memperkenalkanku (padanya) dia berkata bahwa ini anakku dan dia adalah bagian dariku… Malam itu kami berada di Dewan Tinggi di Al-Ittihadiyah (Istana Kepresidenan). Panglima Tertinggi Tantawi merupakan seorang pria yang memiliki sikap yang dapat sangat berlainan. Sangat banyak, maksudku. Saya melihat dan menemukan Panglima Tantawi mengatakan: ‘Masuklah ke mobil, saya membutuhkanmu.’ Ini merupakan hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Saya mengatakan padanya: ‘Iya, pak. Di tengah perjalanan Saya bertanya padanya: ‘Ke mana kita menuju, pak?’ Dia mengatakan padaku: ‘Kita menuju tempat peristirahatan.’ Dan ini juga tidak pernah terjadi sebelumnya.”
Wawancara itu mengungkapkan peran Kamel dalam memerintah al- Sisi, mengoreksi jawaban Sisi dan mengarahkan jurnalis tentang bagaimana melakukan wawancara.
Sisi saat itu ditanya siapa panutannya. “Manakah tokoh yang mempengaruhi Anda sebagai seorang role model top militer baik di dunia atau di dalam Mesir?” Sisi agak ragu, tetapi Abbas menjawab untuknya: “Hitler.”
Apakah Sisi memiliki rasa kagum pada Tantawi? Menurut Mustafa Bakri, presenter TV, yang memiliki kedekatan dengan Tantawi dan menulis beberapa buku mengenai militer dan salah satunya tentang Sisi, Sisi merupakan pilihan Tantawi.
Kembalinya Tantawi?
Anekdot yang memposisikan Mursi sebagai ‘King Maker’ dan Tantawi sebagai korbannya yang dipermalukan, meskipun sekarang kita tahu bagaimana hal itu tidak dapat dibuktikan.
Pada November 2016, yang mengejutkan semua orang, Tantawi muncul di Tahrir Square, tempat lahirnya Revolusi Mesir pada 2011, memicu konferensi pers mendadak. Dia mengatakan para tahanan Ikhwanul Muslimin tidak akan dieksekusi.
Dia memadamkan peluang Anan untuk mencalonkan diri dan di saat yang sama mengesankan bahwa dia, Tantawi, ‘God Father’ militer dan Bapak Bangsa, ada di sana untuk menyelamatkan negara itu.
“Sami Anan sedang berada di rumahnya … bagaimanapun juga dia semakin tua,” Tantawi mengatakan pada para wartawan. Dia kemudian menambahkan: “Jangan khawatir. Tuhan tidak akan meninggalkanmu sendirian.”
Pertunjukan ini tidak berjalan dengan baik di istana kepresidenan, dan Sisi memerintahkan jaringan presenter TV Kamel untuk menyerang.
Baca: Partai Salafi Mesir Mendukung al-Sisi Jadi Presiden Lagi
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Itu tidak kurang dari dua tahun yang lalu. Sisi telah melakukan tiga kali perombakan internal dalam militer ketika dia masih sebagai menteri pertahanan. Nasser al-Assai diganti sebagai kepala militer kedua, dan Askaar sebagai kepala militer ketiga.
Menteri Pertahanan saat ini, Sedki Sobhy, masih memegang jabatannya, dijamin oleh sebuah undang-undang dasar yang disiapkan untuk memastikan al-Sisi tidak akan pernah ditantang ketika dia menduduki jabatannya.
Al Sisi harus akan merubah undang-undang dasar itu lagi untuk menyingkirkan Sobhy.
Tantowi, menurut sumber-sumber yang berbicara pada Middle East Eye, kali ini mendukung Anan, pria yang pencalonannya pernah dia hentikan.
Pertanyaan kritis yang ditanyakan saat ini ialah: Sudahkah Sisi membersihkan cukup jenderal di militer agar dapat mengandalkan kesetiaannya (militer) tanpa syarat?
Apa yang tersisa dari basis kekuatan Tantawi? Atau apakah dia masih mengintai di balik layar, seekor binatang yang terluka tetapi jelas-jelas berbahaya?
David Hearst adalah pemimpin redaksi Middle East Eye. Mantan Associate Foreign Editor, European Editor, Kepala Biro Moskow, Koresponden Eropa, dan Koresponden Irlandia. Diterjemahkan Nashirul Haq AR