Hidayatullah.com — Mowo Purwito Raharjo bukan orang awam sebagai umat Kristiani. Dia lulusan Seminari Alkitab Nusantara di Malang bergelar sarjana teologi dan seorang tokoh partai Kristen.
Dia kemudian menjadi dosen di almamaternya itu sambil melanjutkan studi master pada keilmuan yang sama. Di juga aktif dalam kegiatan sosial dan politik.
Dalam bidang sosial, ia pernah aktif di LSM Kristen bernama The Nation Care of Indonesia. Di politik ia adalah tokoh Kristen dan menjabat sebagai wakil sekretaris partai Kristen, yaitu Partai Damai Sejahtera di Malang, Jawa Timur. Lantas mengapa dia memilih hijrah?
Berikut pengakuannya:
“Tidak ada firasat dan gambaran sedikitpun dalam benak bila akhirnya saya menjadi seorang muslim. Semua berjalan bagai air yang mengalir begitu saja.”
“Sebelumnya, saya dosen sosiologi agama di Seminari Alkitab Nusantara dan beberapa seminari di Indonesia. Hingga suatu ketika DR. Wagiono Ismail, dosen Islamologi di tempat saya mengajar, meninggal dunia.”
“Karena tidak ada dosen pengganti, pihak Seminari memutuskan saya untuk menggantikannya. Mau tidak mau, saya harus belajar tentang ke-Islaman lebih mendalam. Tentu saja bukan untuk mencari kebenaran, melainkan demi keperluan mengajar dan perbandingan belaka.”
“Maka saya beli buku-buku tentang ke-Islam-an yang layak untuk diajarkan kepada mahasiswa-mahasiswa saya. Sebelum mengajarkan Islamologi, pak rektor berpesan, mata kuliah Islamologi harus diajarkan secara komparatif. Artinya hanya sebagai studi banding antara Islam dan Kristen.”
“Saya berpikir keras bagaimana membandingkan ajaran Islam yang luas dengan mata kuliah yang hanya dua SKS. Akhirnya, saya memfokuskan pada tiga pembahasan pokok, yaitu Konsep ketuhanan, konsep kemanusiaan dan konsep alam semesta.”
“Saya mulai mendalami perbandingan ketiga konsep tersebut dalam agama Islam dan Kristen. Akhirnya saya menemukan perbandingan yang sangat mencolok, bahkan bertentangan.”
Lantas, di bagian mana yang membuat mantan missionaris dan tokoh partai Kristen ini goyah keimanannya? Tonton videonya di sini