Hidayatullah.com—Menteri paling senior di kabinet Inggris, Menteri Pertama Damian Green, membantah klaim yang mengatakan bahwa polisi menemukan materi pornografi di komputernya saat menggeledah kantornya di Westminster pada 2008.
Dilansir BBC Ahad (5/11/2017), Green mengatakan bahwa klaim bekas kepala kepolisian Bob Quick di koran Sunday Times adalah “sama sekali tidak benar” dan merupakan “pukulan politik.”
Green mengatakan bahwa polisi tidak pernah memberitahukan dirinya jika ada materi tidak layak yang ditemukan di dalam komputer kerjanya di parlemen.
Sementara itu, Bob Quick “bersikukuh” dengan klaimnya dan bersedia terlibat dalam penyelidikan masalah itu.
Tuduhan terhadap Green, yang sebagai menteri senior juga berarti wakil perdana menteri Inggris, berkaitan dengan penyelidikan kebocoran dokumen di Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2008, yang ketika itu dia sempat ditahan sebentar oleh kepolisian.
Bob Quick, bekas asisten komisioner Kepolisian Metropolitan, hari Ahad mengatakan bahwa anak buahnya kala itu menemukan materi-materi pornografi di komputer Green yang ada di kantornya di gedung parlemen.
Bekas kepala unit anti-teror itu mengaku telah membuat janji untuk berbicara dengan seorang pejabat senior di Kantor Kabinet Inggris –yang pekan lalu melancarkan penyelidikan sejumlah kasus yang tidak ada kaitannya dengan Green– guna membahas masalah di atas.
“Saya tidak memusuhi Damien Green,” aku Quick kepada BBC.
Quick berhenti dari jabatannya pada tahun 2009, setelah dengan tidak sengaja mengungkap sejumlah dokumen rahasia. Dia mengaku ketika itu meminta anak buahnya untuk tidak melaporkan masalah Green tersebut. Alasannya, mereka menemukan materi pornografi itu secara tidak sengaja dan ketika itu polisi “sedang menangani kasus yang sangat rumit dan banyak tekanan untuk tidak melanjutkan penyelidikannya.”
Akan tetapi, Green mempertanyakan motif dari pengungkapan temuan sembilan tahun silam itu. Green menyebut klaim temuan pornografi di komputernya pada masa ini sebagai sebuah tindakan untuk mencoreng citranya.
Kantor Kabinet Inggris melakukan penyelidikan dipicu oleh pengakuan Kate Maltby, seorang jurnalis wanita berusia 30 tahun lebih muda dari Green. Kepada Times dia mengaku bahwa Green pernah menyentuh lututnya dalam sebuah pertemuan di pub tahun 2015. Satu tahun kemudian Green mengirim pesan singkat “sugestif” setelah gambarnya mengenakan korset muncul di koran.
Green mengatakan tuduhan bahwa dia melakukan pendekatan seksual terhadap Maltby adalah tidak benar.*