Hidayatullah.com | “PRET, pret, pret,” bunyi terompet bersahutan di jalan Faishal Masjid Avanue, Islamabad, tepat pukul 00:00 Pakistan Time (PKT), Rabu (14/08/2019).
14 Agustus merupakan Hari Kemerdekaan Pakistan yang selalu diperingati, mirip perayaan pergantian tahun baru masehi oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Jalanan yang biasanya lengang dan tidak pernah macet seketika macet total. Berbagai macam kendaraan roda 4 dan 2 memenuhi sekitar jalanan menuju Kasmir Highway.
Musik kemerdekaan dan petasan saling beradu. Di antara mereka menari di jendela mobil, bahkan ada yang duduk di atas mobil.
“Pakistan Zindabad (Pakistan Merdeka, red), Pakistan Zindabad,” teriak seseorang berkacamata sambil duduk di bagasi belakang mobil yang sengaja dibuka.
“Beginilah orang Pakistan, hari kemerdekaan merupakan hari spesial bagi mereka, mereka akan menari dan merayakan layaknya pesta,” ungkap supir transportasi online, Timor berbahasa Urdu, yang ditumpangi koresponden hidayatullah.com dari Kuwait Hostel menuju International Islamic University of Islamabad (IIUI).

Para pedagang dadakan membuka lapak menjual bendera, kaos Pakistan di sepanjang jalanan tersebut. Bahkan, mereka sudah menyiapkan dagangannya dua hari sebelum hari perayaan.
“Mereka tidur di jalanan,” tambah Timor sambil menunjuk salah seorang pedagang.
Perjalanan yang biasanya bisa ditempuh dengan waktu 15 menit, malam itu harus ditempuh 1 jam penuh. Itupun, kami harus mencari jalan lain untuk bisa tiba lebih cepat.* Adin