Hidayatullah.com | PADA zaman jahiliah, kelahiran anak perempuan seringkali tidak disukai oleh orang-orang Arab pada umumnya. Mereka menganggap anak perempuan sebagai beban, sedang anak laki-laki sebagai kehormatan.
Di titik ekstrem, tak jarang seorang ayah Arab di masa jahiliah tega mengubur hidup-hidup anak perempuannya untuk menjaga kehormatannya. Pernikahan di masa jahiliah juga begitu menyudutkan perempuan, begitupula posisi perempuan yang dianggap lebih rendah dari laki-laki di mata masyarakat.
Islam kemudian datang mengubah itu semua. Allah dan Rasul-Nya telah menegaskan kemuliaan wanita dan menempatkan kedudukannya dengan adil di samping laki-laki. Nabi Muhammad ﷺ pun ditakdirkan oleh Allah ta’ala hanya memiliki anak-anak perempuan, yang hidup dan tumbuh dewasa.
Banyak tokoh-tokoh perempuan yang dikenang dan diteladani dalam sejarah Islam, seperti Ummul Mukminin Aisyah RA, yang dikenal sebagai salah satu perawi hadits terbanyak, Sayyidah Nafisah, ulama wanita yang merupakan salah satu guru Imam Syafi’i, Sutayta Al-Mahamali, seorang tokoh Muslimah ahli aritmatika pada abad 10, dan masih banyak lagi. Tentu keutamaan para tokoh perempuan Muslimah tersebut tidak lepas dari pendidikan.
Islam telah mendorong agar para orang tuaa Muslim mendidik anak-anak perempuannya sebaik mungkin, terlebih karena perempuan, yang kelak akan menjadi ibu, adalah madrasatul ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya. Berikut adalah 8 keutamaan mendidik anak perempuan dalam Islam:
- Tameng bagi Orang tuaanya
A’isyah radhiyallahu ‘anha menceritakan:
Suatu hari, ada seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku untuk meminta sesuatu. Namun aku tidak memiliki makanan apapun selain satu buah kurma. Akupun memberikan satu kurma itu ke sang ibu. Kemudian dia membagi dua kurma itu dan memberikannya kepada anak-anaknya, sementara dia tidak memakannya. Lalu dia keluar dan pergi.
Setelah itu, Nabi ﷺ datang dan aku ceritakan kejadian itu kepada beliau. Lalu beliau bersabda:
مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ البَنَاتِ بِشَيْءٍ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
“Siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak itu akan menjadi tameng baginya di Neraka.” (HR: Ahmad 24055, Bukhari 1418, Turmudzi 1915, dan yang lainnya).
- Dekat dengan Rasulullah di Akhirat
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ» وَضَمَّ أَصَابِعَه
“Siapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat, antara saya dan dia seperti ini. Beliau menggabungkan jari-jarinya.” (Muslim 2631, dan Ibnu Abi Syaibah 25439).
Tentu saja pendidikan juga merupakan bagian dari nafkah yang sudah seharusnya disediakan oleh orang tua.
- Pemisah dari Neraka
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, dia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ وَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa memiliki tiga orang anak perempuan, lalu dia bersabar dalam menghadapinya serta memberikan pakaian kepadanya dari hasil usahanya, maka anak-anak itu akan menjadi dinding pemisah baginya dari siksa Neraka.” (HR: Al-Bukhari dalam kitab al-Adaabul Mufrad).
- Kabar Gembira dari Allah
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِٱلْأُنثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ
“Apabila mereka diberi kabar gembira dengan kelahiran anak perempuan, merah padamlah wajahnya dan dia sangat marah… ketahuilah betapa buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS: An Nahl : 58-59).
Anak perempuan sesungguhnya adalah sebuah kabar gembira dari Allah, maka orang yang tak bersyukur atasnya dipandang buruk oleh Allah. Allah amat memuliakan perempuan dengan berbagai syariat-Nya, maka sudah menjadi kewajiban oleh orang tua untuk mendidik anak perempuannya mengenai syari’at Allah tersebut.
- Jalan untuk Berbuat Baik
فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ »
“Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api Neraka.” (HR: Muslim 2629).
Keutamaan memiliki anak perempuan merupakan kesempatan atau ladang pahala yang besar dalam Islam, orang tua yang berhasil menuntun dan mendidik sebaik mungkin sesuai kemampuannya, akan menjadikan jalan baginya untuk selalu berbuat baik dan menjadi jalan pahala pula.
Banyak tantangan memiliki anak perempuan yang semua itu merupakan jalan kebaikan untuk mendidik dan menyayangi, misalnya ialah tentang memberikan kesadaran untuk menjaga diri dengan menutup aurat dengan sempurna. Hal tersebut merupakan salah satu jalan kebaikan yang dapat orang tua terapkan untuk anak perempuannya agar dapat menggapai surgaNya.
- Meningkatkan Kasih Sayang
فَدَخَلْتُ مَعَ أَبِي بَكْرٍ عَلَى أَهْلِهِ فَإِذَا عَائِشَةُ ابْنَتُهُ مُضْطَجِعَةٌ قَدْ أَصَابَتْهَا حُمَّى، فَرَأَيْتُ أَبَاهَا يُقَبِّلُ خَدَّهَا وَقَالَ: كَيْفَ أَنْتِ يَا بُنَيَّةُ؟
“Aku masuk bersama Abu Bakar menemui keluarganya, ternyata Aisyah putrinya sedang berbaring karena diserang sakit panas yang tinggi. Maka aku melihat ayahnya, Abu Bakar, mencium pipinya seraya bertanya, “Bagaimana keadaanmu, wahai putriku?” (HR: al-Bukhari no. 3918)
Anak perempuan yang memiliki sifat lebih lembut dan cenderung lebih manja, umumnya lebih disayangi oleh orang tua. Lebih dikhawatirkan dalam kesehariannya, juga lebih diawasi ketika bergaul dan berteman.
Hal tersebut merupakan bentuk kasih sayang. Memiliki anak perempuan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kasih sayang, sehingga akan meningkatkan kasih sayang dan rahmat Allah pula bagi orang tuanya.
- Jalan Masuk Surga
مَنْ كَانَتْ لَهُ أُنْثَى فَلَمْ يَئِدْهَا، وَلَمْ يُهِنْهَا، وَلَمْ يُؤْثِرْ وَلَدَهُ عَلَيْهَا، – قَالَ: يَعْنِي الذُّكُورَ – أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ
“Siapa yang memiliki anak perempuan, dia tidak membunuhnya dengan dikubur hidup hidup, tidak menghinanya, dan tidak lebih mengutamakan anak laki laki, maka Allah akan memasukkannya ke dalam Surga.” (HR: Abu Daud).
Allah menjamin Surga bagi orang tua yang memiliki anak perempuan dan memperlakukan anak tersebut dengan baik serta tidak membeda bedakan kasih sayangnya dengan anak laki laki. Ciri-ciri wanita penghuni surga ialah yang menerima anugrah Allah berupa anak perempuan dengan bahagia dan mendidiknya semata karena Allah.
- Pelindung di Hari Kiamat
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ، وَأَطْعَمَهُنَّ، وَسَقَاهُنَّ، وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Siapa yang memiliki 3 anak perempuan, lalu dia bersabar, memberinya makan dan minum, dan pakaian dari hasil usahanya, maka semuanya akan menjadi pelindungnya pada hari kiamat.” (HR: Ibnu Majah).
Jelas dari hadits tersebut bahwa seseorang yang dianugrahi Allah 3 anak perempuan dan bersabar dalam mengurusnya serta bekerja keras untuk mendidiknya menjadi anak sholehah, kelak akan dilindungi ketika hari kiamat sebab kebaikannya pada ketiga anaknya.*