Hidayatullah.com– Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) mengajak segenap masyarakat Indonesia mengawal kepemimpinan dengan akhlak mulia. Kepada dunia internasional, JATTI mengajak untuk melawan Islamofobia.
Demikian di antara poin-poin rekomendasi JATTI yang dihasilkan pada Musyawarah Nasional I JATTI baru-baru ini.
Ketua Umum JATTI Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) dalam keterangannya kepada media, Kamis (23/06/2022), menerangkan, JATTI memiliki peran sebagai mitra pemerintah dan pelayan umat (syariikul hukuumah wa khaadimul ummah).
Untuk itu, Munas I JATTI menyepakati poin-poin rekomendasi yang memfokuskan pada peran tersebut.
“Rekomendasi terdiri dari berbagai bidang, baik isu-isu nasional maupun internasional,” kata UBN.
UBN menjelaskan poin-poin rekomendasi tersebut. Di antaranya, pada poin pertama bidang dakwah dan sosial, JATTI menyerukan segenap elemen bangsa untuk memproses dan mengawal peralihan kepemimpinan nasional 2024, berdasarkan nilai-nilai akhlak yang mulia dan menjauhi politik uang.
“Kedua, mengimbau partai-partai politik untuk membuka bursa kepemimpinan nasional 2024 bagi tokoh-tokoh umat yang memiliki kriteria jujur, amanah, cerdas, dan berintegritas,” bunyi keterangan resminya.
Ketiga, meminta pemerintah RI untuk sungguh-sungguh melakukan rekonsiliasi nasional, dengan membebaskan tokoh-tokoh ulama dan aktivis yang ditahan karena isu politik.
Keempat, mendorong ormas-ormas Islam meningkatkan kepedulian sosial untuk meringankan dampak pandemi Covid-19, seperti dengan mendirikan panti-panti sosial, menyediakan layanan pendidikan gratis, dan lain-lain.
Sementara untuk isu-isu internasional, Munas I JATTI menghasilkan empat poin rekomendasi.
“Pertama, mendukung resolusi PBB tentang melawan Islamofobia, dan meminta pemerintah agar mengimplementasikan resolusi internasional tersebut dalam perundang-undangan, kebijakan dalam negeri, maupun politik luar negeri Indonesia,” sebutnya.
Kedua, meminta kepada PBB untuk konsisten dalam mengimplementasikan resolusi melawan Islamofobia, dengan menjatuhkan sanksi kepada negara-negara yang melakukan praktik Islamofobia.
Ketiga, menolak penyimpangan seksual LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer plus) dan segala bentuk propagandanya yang mengatasnamakan HAM, serta meminta pemerintah RI mengembangkan layanan terapi yang komprehensif dan layak untuk para penderita LGBTQ+.
Keempat, mendukung penuh perdamaian dunia dan solusi komprehensif terhadap kemerdekaan Palestina, stabilitas Afghanistan, konflik Yaman, Suriah, Kashmir, Uyghur, Rohingya, dan Turkistan Timur, sesuai pembukaan UUD 1945.
Munas I JATTI yang berlangsung di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat-Ahad (17-19/06/2022) itu menetapkan Ustadz Bachtiar Nasir sebagai Ketua Umum DPP JATTI periode 2022-2025. Sementara M. Irawan Taqwa ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal dan KH Muhyiddin Junaidi sebagai Ketua Dewan Pembina.*