Hidayatullah.com – Militer Israel menghimbau warga Palestina untuk meninggalkan Jalur Gaza menuju Mesir setelah mereka menghujani wilayah itu dengan ratusan bom yang membunuh ratusan warga.
Zionis mengatakan telah melancarkan serangan ke lebih dari 200 lokasi di Jalur Gaza dalam semalam, termasuk lingkungan Rimal di Kota Gaza serta kota Khan Younis.
“Penyeberangan Rafah masih terbuka. Siapa pun yang bisa keluar, saya sarankan untuk keluar,” kata Letnan Kolonel Richard Hecht dalam sebuah panggilan telepon dengan wartawan asing pada Selasa (10/10/2023).
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara ‘Israel’ di wilayah tersebut telah meningkat menjadi 704 orang, termasuk 143 anak-anak dan 105 wanita.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa serangan keji ‘Israel’ tersebut telah melukai sekitar 4.000 warga Palestina lainnya.
Badan bantuan kemanusiaan PBB mengatakan bahwa pengungsian massal telah meningkat di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, dengan lebih dari 187.518 warga Palestina diyakini meninggalkan rumah atau kehilangan mereka.
Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan berlanjutnya pengeboman ‘Israel’ terhadap daerah kantong tersebut.
Yoav Gallant, Menteri Pertahanan ‘Israel’, telah mengumumkan “blokade total” terhadap Gaza, dengan mengatakan bahwa pihak berwenang akan memutus akses makanan, air, aliran listrik dan bahan bakar.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa ia “sangat tertekan” dengan pengumuman pengepungan tersebut dan memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza yang sudah sangat buruk sekarang akan “semakin memburuk”.
Guterres juga mengatakan bahwa sekitar 137.000 orang berlindung di bawah naungan UNRWA, sebuah badan PBB yang menyediakan layanan-layanan penting bagi warga Palestina.
Human Rights Watch mengatakan bahwa blokade total ‘Israel’ terhadap kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari di Gaza merupakan kejahatan perang.*