Hidayatullah.com – Menteri Luar Negeri David Lammy menjadi menteri Inggris pertama yang mengunjungi Damaskus dalam 14 tahun terakhir dan mengadakan pertemuan dengan Presiden Ahmad al-Sharaa beserta jajarannya.
Kunjungan yang menandai kembalinya hubungan formal antara Inggris dan Suriah ini dilakukan delapan bulan setelah penggulingan rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024.
“Sebagai menteri Inggris pertama yang mengunjungi Suriah sejak jatuhnya rezim brutal Assad, saya telah melihat langsung ketangguhan warga Suriah dalam membangun kembali negara mereka,” kata Lammy, lansir media Inggris, 5Pillars pada Ahad (06/07/2025).
Ia juga memuji “kemajuan luar biasa” yang telah dicapai warga Suriah sejak Assad digulingkan, dan menyebut kemitraan baru Inggris penting bagi keamanan dan stabilitas regional.
Dalam kunjungan tersebut, Inggris mengumumkan bantuan senilai £94,5 juta atau setara Rp2 triliun untuk mendukung pemulihan Suriah. Dana tersebut akan mencakup bantuan kemanusiaan, pendidikan, pembangunan ekonomi, dan dukungan bagi negara tuan rumah yang melindungi pengungsi Suriah.
Lammy juga bertemu dengan relawan pertahanan sipil Suriah (White Helmets), yang didanai Inggris, dan mengunjungi bisnis yang didukung oleh program Inggris. Ia mengatakan upaya ini mencerminkan komitmen Inggris untuk “masa depan yang stabil, lebih aman, dan sejahtera bagi semua warga Suriah.”
Pada bulan April, pemerintah Inggris mencabut sanksi terhadap belasan entitas Suriah, termasuk departemen pemerintah dan media, untuk membantu negara tersebut membangun kembali setelah jatuhnya al-Assad.
Beberapa minggu sebelumnya, Inggris telah mencabut sanksi terhadap puluhan entitas bisnis Suriah, sebagian besar bank dan perusahaan minyak.
“Jatuhnya Assad menghadirkan kesempatan bagi pemerintah Suriah yang baru untuk sepenuhnya mendeklarasikan dan menghancurkan program senjata kimia jahat Assad,” kata Lammy.
Menlu Inggris tersebut mengakui bahwa Suriah yang stabil akan mengurangi migrasi ilegal ke Eropa dan membantu menghentikan ancaman teror ke negaranya. “Keterlibatan kembali ini akan membantu mewujudkan Rencana Perubahan Pemerintah kita,” tambahnya.
Dalam pesan video terpisah yang dirilis dari Suriah, Lammy mengatakan: “Yang penting adalah stabilitasnya, karena jika tidak, terorisme yang dapat terjadi di sini akan menyebar ke jalan-jalan kita sendiri di rumah.”*