Hidayatullah.com– Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof KH Didin Hafidhuddin, menyambut baik keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membolehkan penggunaan area Lapangan Medan Merdeka Monas, Jakarta, untuk tempat kegiatan publik, termasuk syiar keagamaan.
Menurutnya, area seperti itu bukan sekadar bangunan fisik semata, tapi juga bisa menjadi sarana positif bagi masyarakat Jakarta. Seperti aktivitas spiritual berupa tabligh akbar dan sebagainya.
“Apalagi DKI Jakarta ini, kan, kota yang religius, kota habaib dan ulama,” ujarnya kepada hidayatullah.com melalui sambungan telepon, Senin (27/11/2017).
Baca: Penggunaan Kawasan Monas untuk Kegiatan Keagamaan Diapresiasi
Guru Besar Ilmu Agama Islam Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menjelaskan, pembangunan aspek spiritual menjadi penting di tengah maraknya kemunduran moral dan akhlak.
“Aspek material dari dulu selalu ditekankan, tapi yang ada justru kesenjangan, korupsi,” ungkapnya.
Prof Didin menyampaikan, al-Qur’an telah memberi contoh bagaimana kaum Tsamud yang mampu membangun sesuatu yang monumental dengan memahat gunung. Tetapi tanpa agama akhirnya yang terjadi adalah kerusakan.
“Saya sepakat Monas dijadikan tempat untuk rekreasi rohani dan spiritual. Bagus sekali,” tandasnya.
Baca: Puluhan Ribu Warga Hadiri Tausiyah Kebangsaan di Lapangan Medan Merdeka Monas
Diberitakan sebelumnya, Ahad (26/11/2017) kemarin pagi sampai malam, dengan digelarnya acara Kirab Kebangsaan dan Tausiyah Kebangsaan di lapangan Medan Merdeka Monas, Jakarta, menandakan dibolehkannya penggunaan lapangan bersejarah tersebut untuk kegiataan kebangsaan, kebudayaan, dan keagamaan.
Langkah yang diambil Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, ini mendapat sambutan positif dan apresiasi dari berbagai pihak. Terkhusus dalam hal penggunaan kawasan itu untuk tempat keagamaan.*