Hidayatullah.com–Keharmonisan keluarga, kunci menghalau segala bentuk gerakan racun feminisme dan kesetaraan gender. Di negeri yang masyarakatnya harmonis, dipastikan klub-klub malam sepi pengunjung. Bahkan, narkoba-pun tak bakal laku.
“Kalau rumah sudah harmonis, pengedar Narkoba pulang kampung,”jelas Ketua Komisi Seni Budaya MUI Pusat, Dr. Saiful Bahri dalam kajian tematik berseri “Harmonisasi Keluarga”, di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta belum lama ini.
Saiful melanjutkan, salah satu orientasi keluarga harmonis adalah menjadikan Al Quran dan Hadits sebagai acuan kehidupan.
“Seperti di Gaza. Ketika saya minta diantarkan ke mall terbesar disana, ternyata sepi pengunjung. Lain halnya dengan lokasi pengungsian dan masjid- masjid yang ramai dan dipenuhi para penghapal Quran,” Ketua Asia-Pacific Community (ASPAC) for Palestine itu menceritakan pengalamannya. [Baca: Halau “Racun” Kesetaraan Gender, AILA Adakan Kajian Harmonisasi Keluarga]
Masyarakat harmonis akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik. “Seperti Syeikh Ahmad Yasin yang ditakuti oleh Yahudi Israel. Untuk membunuhnya diperlukan tiga rudal, ditembakkan jarak jauh dari pesawat Apache dan membutuhkan milyaran dollar.”tuturnya tentang pemimpin Palestina yang lumpuh dan hanya bisa menggerakkan kepala itu.
Itulah mengapa Zionis takut dengan anak-anak Palestina. Sama halnya Firaun yang ketakutan dan membunuhi bayi laki-laki.
“Karena anak-anak itu aset luar biasa. Seorang laki-laki atau wanita pemberani akan lahir dari keluarga yang terbina dengan cinta,”ulasnya.
Berbeda halnya dengan keluarga yang terbiasa dengan pertikaian. Hanya anak-anak pengecut yang tidak berani membela agamanya yang lahir dari keluarga macam itu.
“Bisa jadi, lahirnya pemimpin yang kurang baik karena kita punya andil di sana,”terang suami dari Nurbaiti M. Nur itu.*