Hidayatullah.com–Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang yang diresmikan Ahad (6/7) malam oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono benar-benar marak. Presiden dan rombongan tiba Stadion Gajayana, Malang pukul 20:05 WIB untuk membuka Muktamar.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting Islam di Indonesia. Diantaranya Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Amien Rais, Hatta Radjasa, AM Fatwa, Bambang Sudibyo, Syaifullah Yusuf, Soetrisno Bachir, Azhari Yusuf dan HS Dillon serta sejumlah duta besar negara muslim untuk Indonesia.
Hadir pula dalam pembukaan antara lain Menteri Agama Maftuh Basyuni, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi, Gubernur Imam Utomo, dan sejumlah menteri lain.
Stadion Gajayana yang hanya berkapasitas 15 ribu orang terlihat tidak mampu menampung penggembira Muhammadiyah yang mencapai sekitar 120 ribu orang. Masih ratusan ribu orang berada di luar stadion, sampai belasan kilometer dari stadion.
Mereka berada di jalan-jalan utama Malang hingga memacetkan jalan-jalan utama kota dingin itu.
Acara pembukaan tadi malam, disemarakkan beberapa atraksi dan pergelaran fragmen, kolaborasi marching band-drum band, dan atraksi kembang api serta sinar laser yang diiringi lagu Mars Muktamar Ke-45 Muhammadiyah.
Begitu SBY membuka secara resmi yang langsung dipertontonkan gemerlapnya kembang api. Ini (kembang api) sempat juga dipertontonkan ketika acara telah usai.
Sebelumnya, Sabtu (2/7) kemarin, di arena Bazar II di kampus UMM juga disemarakkan live music dangdut. "Ramai, saya sempat dengar salah satu lagu ‘Cucak-Rowo’, " ujar Ahmad Muhim (28) salah seorang penjaga stand asal Surabaya.
Menurut beberapa kalangan, Muktamar Muhammadiyah ke-45 ini merupakan Muktamar paling besar dan paling meriah sepanjang sejarah. Sebab, sepanjang mata memandang tampak orang menyemut.
Acara puncak Muktamar Muhammadiyah ke-45 nanti adalah pemilihan ketua umum untuk menggantikan ketua sebelumnya.
Sayangnya, sejumlah calon itu, mayoritas tidak didominasi oleh kalangan kader yang berbasis ulama. Diantara sebagaian kecil yang memiliki basis pesantren hanya Din Syamsuddin.
Dari 39 nama calon ketua umum terpilih yang nanti bakal dipilih menjadi Ketua Umum, muncul nama Sekretaris PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang sebelumnya tak diunggulkan. Haedar justru mengungguli nama-nama lain seperti Din Syamsuddin dan Malik Fadjar dengan hasil 141 suara.
Di bawah Haedar Nasir, secara berututan nama yang diunggulkan adalah Abdul Rosyad Soleh, Din Syamsuddin, Bachtiar Effendy, Malik Fajar, Yahya Muhaimin, Sudibyo Markus, Yunan Yusuf, dan Hajrianto Y Tohari.
Yunahar Ilyas justru yang sebelumnya banyak diunggulkan karena dianggap memiliki latar belakang ilmu keagamaan dan menguasi kitab-kitab kuning justru tak masuk bursa. (cha)