Kabar baru, Indonesia akan segera membentuk konsursium Rumah Sakit Islam dan Fakultas Kedokteran Islam yang anggotanya berasal dari Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Islam yang ada di Indonesia. “Pembentukan konsorsium itu untuk menindaklanjuti pertemuan Asosiasi Kedokteran Islam se Dunia di Kota Johannesburg, Afrika Selatan, 21-26 April 2003,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Dr.H. Muktasim Billah Sp.S di Semarang, Selasa. Ia mengatakan, pertemuan tahunan Asosiasi Kedokteran Islam se Dunia itu dari Indonesia diikuti Rektor Unissula Semarang Dr.dr. HM Rofiq Anwar Sp.PA selaku Ketua Forum Kedokteran Islam (FORKI) yang telah terbentuk 1996, dan dia sendiri selaku sekretaris Forum. Keanggotaan Asosiasi Kedokteran Islam se Dunia yang berdiri tahun 1981 itu sebanyak 23 negara, sedang keanggotaan Forum Kedokteran Islam Islam di Indonesia sembilan Fakultas Kedokteran Islam. Visi dan misi konsursium tersebut, kata dia, antara lain memprogramkan gerakan pengabdian bersama. Ia mencontohkan, apabila suatu saat di Indonesia terjadi bencana alam, maka anggota konsursium Rumah Sakit Islam itu akan melakukan pengabdian masyarakat membantu korban khususnya yang terkait kesehatan. Pelayanan yang memuaskan bagi rumah sakit Islam perlu dimasyarakatkan karena dengan layanan optimal bagi pasien sesuai ajaran Agama Islam diharapkan akan menjadi pilihan utama bagi masyarakat, katanya. Konsursium kedokteran Islam itu, kata dia, bisa menjadi sarana pengembangan sistim pendidikan kedokteran sesuai prinsip ajaran Islam, sehingga produk dokternya akan memiliki karakter dan pengamalan ajaran Islam. (gtr/cha)