SAHL AT TUSTARI pernah ditanya mengenai perkara yang lebih buruk daripada kebodohan. Beliau pun menjawab, “Ada, yakni bodoh terhadap kebodohan”.
Imam Al Ghazali pun menjelaskan bahwa apa yang dinyatakan oleh At Tustari tersebut adalah benar, karena bodoh terhadap kebodohan akan menghalangi seorang untuk belajar. Bagaimana ia akan belajar, sedangkan ia sudah menilai bahwa ia adalah orang yang pandai? (Ihya’ Ulmuddin, 14/ 2696)
Bodoh terhadap kebodohan juga biasa disebut oleh para ulama dengan istilah jahl murakkab, kebodohan yang berlapis.