Hidayatullah.com–Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan, pihaknya tidak keberatan bila pejuang Taliban membuka kantor di Qatar.
Sikap ini diambil dalam upaya membuka pintu perundingan damai dengan pejuang tersebut.
Wartawan BBC di Kabul mengatakan pada Rabu (28/12/2011), pernyataan Presiden Karzai dikeluarkan dalam wawancara dengan televisi Kuwait.
Presiden Karzai sebelumnya menentang usul pendirian kantor Taliban di Qatar karena merasa dirinya tidak dilibatkan oleh Amerika Serikat dan Jerman dalam pembahasan mengenai lokasi kantor Taliban.
Beberapa hari lalu pemerintah Afghanistan menarik duta besar mereka di Qatar yang mengisyaratkan kekecewaan pemerintah di Kabul.
Namun pernyataan kantor kepresidenan Afghanistan Selasa (27/12/2011) malam menyebutkan jika AS ingin mendirikan kantor perwakilan Taliban di Qatar, pemerintah Afghanistan akan memberikan lampu hijau untuk membantu proses perundingan damai dengan Taliban.
Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa pemerintah Afghanistan lebih memilih pendirian kantor Taliban di Arab Saudi atau Turki.
Syarat perundingan
Presiden Karzai mengatakan, pihaknya ingin Taliban memiliki alamat tetap sehingga langkah-langkah praktis terkait dengan proses perundingan damai bisa diambil.
Pekan ini pemerintah Afghanistan mengeluarkan 11 prasyarat perundingan, termasuk tuntutan agar Kabul diberi wewenang penuh menentukan negara-negara yang diikutkan dalam perundingan damai.
Kabul juga mengajukan dua syarat yang harus dipenuhi Taliban yaitu perlindungan terhadap hak asasi manusia dan konstitusi Afghanistan.
Taliban juga diminta memutus semua hubungan dengan kelompok al Qaidah.
Sejauh ini belum ada reaksi dari pejuang Taliban, meski diyakini para pejabat AS telah melakukan pertemuan dengan Taliban untuk menyiapkan perundingan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.*