Hidayatullah.com–Hamas menuduh bahwa Presiden Palestina Mahmud Abbas ingin membatalkan Deklarasi Doha dan ingin menghindar dari kewajiban rekonsiliasi Palestina. Demikian dilansir Al-Jazeera.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa pernyataan Abbas menolak untuk mengambil alih kepresidenan pemerintahan konsensus berdasarkan Deklarasi Doha, merupakan indikasi adanya niat untuk membatalkan deklarasi tersebut.
Abu Zuhri membantah bahwa Hamas meminta agar pembentukan pemerintahan konsensus Palestina ditunda. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa Abbas lah yang meminta penundaan tersebut di depan semua faksi dalam pertemuan pemimpin Palestina sementara.
Hari Sabru lalu, Abbas mengumumkan kesediaannya untuk mundur dari Deklarasi Doha yang ditandatangani oleh Kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshaal pada 6 Februari lalu, dengan alasan dikaitkannya pembentukan pemerintahan dengan masalah-masalah pemilu.
Abbas menyebutkan bahwa dirinya menjabat sebagai perdana menteri dalam pemerintahan selanjutnya adalah untuk menyelesaikan masalah. Karena menurutnya, pemerintahan teknokrat dan transisi yang dijalankan Palestina membutuhkan agar dilaksanakannya pemilu dan rekonsiliasi Jalur Gaza.*