Hidayatullah.com–Banyak mahasiswa cerdas, tapi minim pemahaman Islam. Kondisi itu banyak terjadi di kampus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Karenanya, mahasiswa dituntut untuk kokoh membentengi diri agar tidak terjebak pemahaman sekuler. Itulah di antara visi Forum Remaja Mesjid Universitas Indonesia (FRM UI) untuk meramaikan bulan suci Ramadhan dengan kajian-kajian keislaman.
“Kami ingin mencerdaskan mahasiswa UI. Intelektualnya tinggi, tapi tidak sekuler,” kata Ketua FRM UI, Muhammad Ansyari Tantawi, kepada hidayatullah.com.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, FRM UI memiliki serangkaian agenda selama bulan Ramadhan salah satunya adalah Kajian Sirah Ramadhan tiap Kamis selepas shalat Ashar.
“Kita mengangkat sirah Rasulullah saat di bulan Ramadhan seperti Perang Badar, namun kita hubungan dengan kondisi terkini,” tambah mahasiswa Ilmu Perpustakaan UI ini.
Agenda lainnya yang banyak diminati adalah Kajian Fiqh dari Kitab Bulughul Maram. Kajian ini sebenarnya sudah rutin dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan. Namun, khusus untuk bulan suci, kajian dikhususkan terkait tema puasa.
“Itu kami laksanakan tiap selasa,” tandasnya.
Tidak hanya untuk kalangan umum, FRM UI juga memiliki kajian khusus untuk para Muslimah. Mereka menyebutnya kajian Annisa.
“Pembicaranya diambil dari kalangan intelektual. Tema kita kali ini tentang Intelektual Muslimah,” ujarnya yang menjelaskan kajian di FRM UI bisa diikuti masyarakat umum.
FRM UI selama ini dikenal sebagai organisasi keislaman yang peduli membahas isu-isu sosial umat Islam. Dengan menyelesaikan problematika kehidupan dengan pendekatan Islam, FRM UI berusaha menegakkan kehidupan Islam yang kaffah.*