Hidayatullah.com—Jika pemerintah berperan maksimal, maka umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa sebulan penuh tanpa adanya gangguan dalam bentuk apa pun. Karenanya, pemerintah bertanggungjawab untuk menjaga kekhusyukan selama bulan Ramadhan.
Demikian dikemukakan Wakil Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), KH Fahrurrazi Ishak saat memberikan ceramah pada acara berbuka puasa di Yayasan Perguruan Masyarakat (Yapermas) Jakarta, pimpinan Dr H Muzaini Ramli, kemarin.
Fahrurrazi Ishak menegaskan, kendati negara Indonesia ini bukan negara Islam, tapi negara ini adalah negaranya umat Islam. Sebab, penghuni terbesar di negara ini adalah umat Islam. Karena itu sudah semestinya bila di dalam bulan suci Ramadhan ini aparatur pemerintah baik satpol PP maupun polisi mengambil tindakan tegas terhadap para pihak yang melakukan pelanggaran yang terjadi selama bulan Ramadhan.
Mubalig ibukota itu menyambut baik adanya berbagai peraturan daerah yang mengatur pelarangan hiburan malam beroperasi selama bulan Ramadhan. Namun kadangkala peraturan tinggal peraturan, dalam pelaksanaannya banyak dilanggar oleh pemilik hiburan.
Semestinya menghadapi berbagai pelanggaran, maka yang harus bergerak adalah aparat polisi atau sekurang-kurangnya Satpol PP. Namun dalam kenyataannya seringkali polisi maupun Satpol PP tidak bergerak, lantas ada sekelompok umat Islam yang bergerak tapi malah justru disalahkan.
“Inilah pokok masalahnya. Padahal yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat itu justru untuk menegakkan aturan pemerintah yang sudah dibuat,” tegasnya.
Menurut Fahrurrazi, pelaksanaan ibadah puasa saat ini dirasakan semakin berat. Masyarakat saat ini dihadapkan berbagai godaan yang sangat berat, khususnya yang datang dari televisi. Kalau dulu orang yang berpuasa, sebentar-sebentar mencari al-Quran untuk dibaca, tapi sekarang ini umat Islam yang berpuasa, sebentar-sebentar menarik remote control untuk mengganti channel televisi.
Tidak heran kalau sekarang ini orang yang berhasil menyelesaikan bacaan Al-Quran (khatam) selama bulan suci Ramadhan menjadi berkurang. Untuk bisa khatam tiga kali dalam sebulan saja sudah luar biasa,” kata Fahrurrazi.
Lebih lanjut Fahrurrazi mengharapkan, agar umat Islam bersungguh-sungguh menjaga kualitas ibadah puasanya.Sehingga puasa yang tengah dijalankannya tersebut tidak hanya mendapat lapar dan haus, tapi betul-betul mendapat pahala dari Allah Swt. [tar/htb/hidayatullah.com]
foto: acara Ramadhan di TV yang kurang bermutu