Hidayatullah.com—Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mencatat jumlah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Aceh didominsi oleh kaum pria dibanding wanita, demikian dikutip laman ajnn.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Iman Murahman mengatakan banyaknya kaum pria jadi ODJG faktor konflik Aceh, ekonomi dan paling banyak di sebabkan oleh narkoba.
“Faktor gangguan yang terjadi bisa diakibatkan oleh stres karena terjadinya kekerasan, gangguan pekerjaan, narkoba, hingga ekonomi,” kata Iman, belum lama ini.
Menurut Iman, faktor-faktor seperti diatas semakin tinggi membuat orang di Aceh jadi ODGJ. Selain itu banyak masalah-masalah yang memang sulit diselesaikan dan menjadikan salah satu penyebab terjadi gangguan jiwa, baik dari segi faktor biologis keturunan, psikologis dan sosial.
Dalam hal tersebut Dinas Kesehatan Aceh turut melakukan berbagai upaya untuk menekan angka gangguann jiwa di Aceh, seperti melatih sumber daya manusia dan dokter yang ada di Puskesmas -Puskesmas termasuk di Banda Aceh untuk penanganan ODGJ dan bisa dirawat sementara di Puskesmas.
“Di beberapa Puskesmas memang sudah ada wajib lapor untuk ODGJ, namun kebanyakan masyarakat tidak mau ditempatkan di Puskesmas karena terkait dengan stigma dan malu,” ujarnya.
Dinas Kesehatan menyarankan agar ODGJ tidak di pasung. Namun di rawat di rumah sakit jiwa dan setelah sembuh diperdayakan. “Di tahun 2019 masih banyak yang memasung, pasung ini kita lepaskan dan rujuk ke rumah sakit jiwa, setelah sembuh berobat kemudian dikembalikan ke daerahnya, namun memang biasanya dikucilkan oleh masyarakat karena menganggap mengalami gangguan jiwa dan tak akan sembuh sehingga rata-rata kembali di pasung,” kata Iman.*