Hidayatullah.com–Lebih dari selusin negara mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina di tengah peringatan dari Barat bahwa invasi oleh Rusia kemungkinan aka. terjadi dalam waktu dekat..
Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman termasuk di antara negara yang menyuruh warganya angkat kaki dari Ukraina.
Moskow telah mengerahkan sekitar 100.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina, tetapi mengatakan mereka tidak berniat menyerang negara tetangganya itu.
Dalam pembicaraan lewat telepon, Presiden AS Joe Biden kembali memperingatkan pemimpin Rusia Vladimir Putin tentang ongkos mahal yang harus ditanggungnya apabila ada invasi apa pun.
Gedung Putih memperingatkan bahwa invasi oleh Rusia bisa terjadi kapan saja, dan bisa dimulai dengan pengeboman dari udara. Rusia menyebut tuduhan itu sebagai “spekulasi provokatif”.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan peringatan invasi yang dikeluarkan Barat dapat memicu kepanikan, yang disebutnya “justru menguntungkan musuh kita”.
Staf yang tidak penting telah diperintahkan untuk meninggalkan Kedutaan Besar AS di ibukota Ukraina, Kyiv, dan layanan konsuler akan dihentikan sementara mulai hari Ahad ini, meskipun “konsuler kecil” akan tetap dipertahankan keberadaannya di kota Lviv di bagian barat untuk menangani keadaan darurat.
Kanada juga memindahkan staf kedutaannya ke Lviv, dekat perbatasan dengan Polandia, lapor media Kanada seperti dilansir BBC Ahad (13/2/2022).
Duta Besar Inggris untuk Ukraina Melinda Simmons lewat Twitter mengatakan bahwa dia dan “tim inti” tetap bertahan di Kyiv.
Sejumlah negara lain, termasuk Australia, Italia, Israel, Belanda, dan Jepang, telah meminta warganya untuk meninggalkan Ukraina. Sebagian juga sudah mengevakuasi staf diplomatik dan keluarga mereka.*