Hidayatullah.com—Setiap keluarga Thailand harus bertujuan untuk memiliki setidaknya dua anak untuk membantu menghentikan angka kelahiran yang menurun di negara itu, lapor Nation Thailand mengutip Direktur Jenderal Kesehatan Thailand Suwannachai Wattanayingcharoenchai.
“Setidaknya ada satu juta kelahiran di Thailand setiap tahun dari tahun 1963 hingga 1983, tetapi angka kelahiran turun menjadi 502.107 tahun lalu dan mungkin di bawah 500.000 tahun ini,” demikian kata Sewannachai.
Suwannachai Wattanayingcharoenchai menyampaikan hal ini untuk memperingati Hari Populasi Dunia pada hari Selasa. Menurut Suwannachai Thailand bertransisi menjadi “masyarakat lanjut usia” dua tahun lalu, dan diperkirakan akan menjadi masyarakat “super-tua” pada tahun 2036.
“Pada saat yang sama, jumlah lansia meningkat. Pada tahun 2021, Thailand akan menjadi masyarakat lanjut usia dengan individu berusia 60 tahun atau lebih yang merupakan 20 persen dari populasinya,” ujarnya.
“Pada tahun 2036 negara ini akan menjadi masyarakat yang sangat tua, dengan orang tua merupakan 30 persen dari populasinya, jika tren ini berlanjut,” kata dia.
PBB mendefinisikan orang berusia 60 tahun atau lebih sebagai lansia. Ini mengklasifikasikan suatu negara sebagai “masyarakat lanjut usia” jika lebih dari 7% populasinya berusia di atas 65 tahun dan “masyarakat lanjut usia” jika jumlah penduduk berusia 65 tahun berlipat ganda menjadi 14%.
Sejak 2016, pemerintah Thailand telah mencoba mendorong masyarakat untuk memiliki lebih banyak anak, tetapi langkah tersebut tidak berhasil.
Langkah-langkah terbaru termasuk pembukaan lebih banyak pembibitan, pusat pengembangan anak untuk balita, meningkatkan cuti hamil, menaikkan usia pension, mempromosikan tabungan pensiun, paternitas, kebijakan kerja dari rumah dan pemberian jam kerja lebih fleksibel.
Direktur Biro Kesehatan Reproduksi, Bunyarit Sukrat, mengatakan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam upaya mendongkrak angka kelahiran. Dia mengatakan pemerintah perlu menangani masalah ini secara komprehensif, dan langkah pertama adalah mengubah sikap anak muda dalam hal memiliki anak.
Namun Suwannachai mengatakan Thailand tidak sendirian dalam hal populasi yang menua. Menurutnya, lebih dari 120 negara lain juga mengalami hal yang sama.*