Hidayatullah.com – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat hari Sabtu yang melanda bagian barat laut Afghanistan telah melampaui 2.500 orang, seorang pejabat mengatakan pada hari Minggu (08/10/2023).
“Menurut pejabat Kementerian Penanggulangan Bencana, jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Herat telah melampaui 2.500 orang,” ujar Khalid Zadran, juru bicara kepolisian Kabul, kepada stasiun televisi X.
“Tim bantuan sedang bekerja di daerah tersebut. Orang-orang yang terkena dampak di daerah tersebut masih membutuhkan tempat tinggal dan makanan,” tambah Zadran.
Sebelumnya, Otoritas Manajemen Bencana Afghanistan mengatakan lebih dari 1.300 rumah hancur sebagian atau seluruhnya akibat gempa.
Kantor Berita Bakhtar yang dikelola pemerintah, mengutip Bulan Sabit Merah Afghanistan, melaporkan bahwa sekitar 12 desa di distrik Zinda Jan dan Ghorian di provinsi Herat – yang dihuni oleh 1,9 juta orang – telah “hancur total”.
Tim penyelamat bersama dengan penduduk setempat berjuang untuk mengeluarkan korban tewas dan terluka yang terjebak di bawah reruntuhan rumah.
Juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Afghanistan, Mullah Janan Saiq, sebelumnya mengatakan bahwa jumlah korban jiwa dapat terus meningkat, dan bahwa gempa bumi menyebabkan kerusakan parah di provinsi Herat dan Badghis di bagian barat laut.
Menurut US Geological Survey, gempa bumi berkekuatan 5,5, 5,9, dan 6,2 skala Richter mengguncang provinsi-provinsi di Afghanistan. Dikatakan bahwa pusat gempa berada di 40 kilometer (24,8 mil) barat laut kota Herat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Afghanistan sering diguncang gempa, terutama di pegunungan Hindukush, yang berada di dekat pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan India.
Gempa berkekuatan 5,9 SR pada bulan Juni tahun lalu menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal di provinsi Paktika.*