Hidayatullah.com—Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan mengatakan bahwa ketimpangan di Indonesia terasa nyata ditemukan. Sebab, menurutnya dalam pembangunan hanya difokuskan pada infrastruktur bukan manusiannya.
Hal ini disampaikan Anies Baswedan dalam Uji Publik ‘Dialog terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI’, di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, 21 November 2023.
“Saya berikan ilustrasi betapa ketimpangan itu nyata. Pembangunan itu tentang manusia, bukan tentang infrastruktur, bukan tentang bangunan, tapi manusianya,” kata Anies, dikutip TVRINews, Rabu, (22/11/ 2023).
Sebagai contoh, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memaparkan indeks pembangunan manusia di Jawa-Sumatera timpang satu dekade dengan wilayah lainnya semisal Kalimantan hingga Bali.
“Perhatikan tahun 2013, 69 skornya untuk Jawa dan Sumatera. Coba perhatikan Kalimantan, Bali Nusa Tenggara Sulawesi Maluku angka 69 tahun 2022,” ujar Anies.
“Artinya apa? Ketinggalannya itu satu dekade. Bukan soal selisihnya itu empat poin, lima poin. Mengejar lima poin itu satu dekade,” sambung Anies.
Selain itu, kata dia kondisi timpang yang besar juga terjadi di sektor lain seperti pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, hingga investasi. Hal ini, ujar Anies akan sangat berbahaya bila tidak dikoreksi.
“PR kita hari ini jangan pernah kita mengeringkan rumput Indonesia, jangan pernah mengeringkan hutan Indonesia dengan membiarkan ketimpangan itu terus menerus,” kata dia.
Oleh sebab itu, Anies menyampaikan dia dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hendak mengupayakan kesetaraan dalam semua aspek dengan melakukan perubahan untuk Indonesia.
Pasalnya, kata Anies, bila ketimpangan dibiarkan, maka resikonya adalah sulitnya menjaga persatuan.
Calon presiden Anies Baswedan tidak khawatir mengeneai elektabilitasnya yang selalu berada di urutan terbawah di antara capres lain yang berlaga di Pemilu 2024. Menurutnya, survei yang menempatkan dirinya di urutan paling akhir sudah pernah dialaminya saat Pilgub DKI Jakarta 2017.
Anies Baswedan menjawab ini ketika ditanya mengenai Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sering memikirkan surveinya rendah saat sebelum tidur. Padahal di lapangan masyarakat membeludak ketika ia berkunjung ke daerah.*