Hidayatullah.com – Perdana Menteri Malaysia pada hari Rabu mengatakan bahwa negaranya telah menyampaikan permintaannya kepada kepala PBB untuk menerima Palestina sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam sebuah pernyataan, PM Anwar Ibrahim mengatakan bahwa pesan tersebut disampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres oleh Menteri Luar Negerinya, Mohamad Hasan.
“Alhamdulillah, keinginan rakyat dan kepemimpinan Malaysia agar Palestina diterima sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan seruan gencatan senjata disampaikan secara pribadi oleh Menteri Luar Negeri kepada Sekretaris Jenderal PBB di New York pada tanggal 23 Januari 2024,” kata Ibrahim dalam sebuah pernyataan di X.
Dia menambahkan bahwa pesannya disampaikan sejalan dengan pernyataan Sekretaris Jenderal PBB baru-baru ini di KTT Gerakan Non-Blok di Kampala, Uganda, bahwa hak rakyat Palestina untuk membangun negara merdeka tidak dapat disangkal.
“Perdamaian dan ketenangan hanya dapat dicapai dan dipertahankan jika hak-hak yang sebenarnya dikembalikan kepada yang berhak,” ujar Perdana Menteri ke-10 Malaysia itu.
Baca juga: Warga Malaysia Diimbau Tidak Bepergian ke Yaman
Anwar lantas menambahkan bahwa negaranya mempertahankan sikap berprinsip bahwa Palestina punya hak untuk membentuk negara merdeka dan berdaulat berdasarkan garis perbatasan sebelum tahun 1967, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
“Jika penindasan, kekerasan, perampasan hak-hak, dan kebijakan apartheid dibiarkan menyebar, tidak akan ada akhir yang aman dalam kehidupan. Tentunya suatu hari nanti, sekarang atau di masa depan, mereka yang tertindas dan tidak mendapatkan hak-haknya akan bangkit melawan ketidakadilan tersebut,” katanya.
Pekan lalu, Anwar Ibrahim dan para menteri Kabinetnya menandatangani kartu pos khusus yang ditujukan kepada kepala PBB, mendesak badan dunia tersebut untuk mengakui kedaulatan Palestina.
Sebelumnya, pemerintah Malaysia juga melarang kapal berbendera “Israel” berlabuh di Malaysia.
Entitas Zionis “Israel” telah menggempur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, menewaskan sedikitnya 25.490 orang Palestina dan melukai 63.354 orang lainnya. Hampir 1.200 warga Israel diyakini telah terbunuh dalam serangan Hamas.
Serangan “Israel” telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur daerah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.*
Baca juga: Menteri Agama Malaysia Tolak Usulan Rumah Pelacuran Khusus Orang Asing