Hidayatullah.com– Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak para pihak yang berperang untuk membuka jalan bagi konvoi bantuan kemanusiaan dan mengatakan lima juta orang di Sudan terancam kelaparan jika mereka tidak segera ditolong.
Sekitar lima juta rakyat Sudan terancam mengalami bencana kelaparan dalam beberapa bulan ke depan sementara peperangan antara para jenderal yang berseteru memporak-porandakan negeri itu, menurut dokumen PBB yang dilihat AFP hari Jumat (15/3/2024).
Perang antara kubu militer Sudan pimpinan Abdel Fattah al-Burhan dan bekas deputinya Mohamed Hamdan Daglo yang pecah sejak April 2023 telah menewaskan puluhan ribu orang, menghancurkan infrastruktur dan melumpuhkan perekonomian negara yang sebenarnya kaya akan minyak tersebut.
Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan PBB, kepala misi kemanusiaan PBB Martin Griffiths memperingatkan bahwa lima juta orang terancam kelaparan di sejumlah daerah di Sudan dalam beberapa bulan mendatang.
Hampir 730.000 anak Sudan – termasuk lebih dari 240.000 yang berada di Darfur – diduga mengalami malnutrisi parah.
Jill Lawler, kepala kedaruratan Unicef di Sudan, mengatakan ada cukup stok bantuan di Port Sudan, tetapi masalahnya adalah menyampaikan bantuan itu ke orang-orang yang membutuhkannya.
Lawler mengatakan dia pekan lalu memimpin misi PBB yang pertama berhasil mencapai Khartoum sejak perang pecah 11 bulan lalu.
Rombongannya melihat dengan langsung begitu besarnya jumlah anak yang membutuhkan bantuan, kata Lawler kepada para reporter di Jenewa lewat sambungan video dari New York.
Perang mendorong negeri itu menuju kelaparan parah, kata Lawler.
Mandeep O’Brien, perwakilan Unicef di Sudan, mengatakan 14 juta anak membutuhkan bantuan dan empat juta anak menjadi pengungsi.
Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Hanan Balkhy, yang belum lama ini kembali dari perjalana ke Sudan, menggarisbawahi akutnya kondisi di Darfur, di mana kebanyakan fasilitas kesehatan dijarah, dirusak atau dihancurkan.
Griffiths menyayangkan pertempuran masih terjadi selama bulan suci Ramadhan, meskipun Dewan Keamanan PBB sudah menyerukan agar para pihak menahan diri untuk tidak menembakkan senjatanya.
Juru bicara PBB Alessandra Vellucci hari Jumat di Jenewa mengatakan kepada awak media bahwa PBB membutuhkan dana $2,7 miliar untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Sudan tahun ini. Namun, hanya sekitar 5 persen dari jumlah itu yang berhasil dikumpulkan.*