Hidayatullah.com – Seorang pemuda Turki, Hasan Saklanan, melancarkan aksi penusukan terhadap polisi penjajahan Israel setelah melaksanakan sholat dhuhur di Masjidil Aqsha.
Hasan memasuki Yerusalem atau Baitul Maqdis bersama rombongan Presidensi Urusan Agama Turki (Diyanet), menurut Nevzat Cicek, editor Independent Turkish.
“Merve Sefa, putri Presiden Urusan Agama Ali Erbaş dan juga Imam Beykoz, juga bertanggung jawab atas rombongan tersebut,” ujar Cicek di X, dulunya Twitter (01/05).
Rombongan Diyanet memasuki wilayah pendudukan Israel secara legal pada Senin (29/04) via Penyeberangan Sungai Yordan.
Menurut foto paspor yang beredar di media sosial Hasan Saklanan lahir pada tahun 1990 di Eyyübiye. Dia adalah ayah dari empat orang anak dan merupakan seorang imam di pemukiman Kepez di Distrik Şanlıurfa Haliliye, Turki.
Ia mengaku sedang tidak enak badan dan paspornya mengalami masalah sehingga tidak mengikuti perjalanan bersama rombongannya pada hari itu.
Ketika orang-orang yang ikut dalam rombongan mengetahui tentang aksi penusukan Hasan selama perjalanan, mereka kembali.
Setelah kejadian itu, rombongan Diyanet tidak diizinkan masuk ke Masjid al-Aqsa untuk sholat Ashar. Rombongan akan mencoba masuk ke Masjidil Aqsha lagi untuk sholat Magrib.
Disebutkan bahwa tidak ada konvoi dari Turki selain konvoi Diyanet di Yerusalem saat ini.
Setelah menikam seorang polisi penjajahan Israel, dia ditembak di kepala oleh polisi dan syahid. Saat memindahkan jenazahnya dari tempat kejadian, warga Palestina yang hadir meneriakkan takbir.
Petugas polisi penjajahan, yang terluka di bagian tenggorokan, telah dibawa ke rumah sakit.
Dalam pernyataan yang dibuat oleh Israel, disebutkan bahwa “Seseorang berusaha menyerang polisi dengan pisau sekitar pukul 12.30 waktu setempat di daerah Kota Tua, di daerah Gerbang Sahira, polisi menetralisir tersangka dengan melepaskan tembakan, dan penyerang ditemukan dengan pisau.”
Baca juga: (Video) Lawan 2 Tentara Israel, Pemuda Turki Syahid di Yerusalem
Gerakan Perlawanan Islam Hamas memuji aksi perlawanan Hasan Saklanan, menyebutnya sebagai martir Palestina.
“Kita adalah satu bangsa dengan satu tubuh, satu darah, satu tujuan dan satu musuh,” kata Hamas dalam pernyataan resminya.
“Dengan pemahaman ini, kami memberikan penghormatan kepada martir Turki, Hasan Saklanma, yang telah melakukan aksi heroik di Yerusalem; ‘Kami menyatakannya sebagai martir Palestina, Gaza, Yerusalem, dan Masjid Al Aqsa,’ lanjut pernyataan tersebut.*