Hidayatullah.com – Delapan orang tewas dalam dua serangan roket Hizbullah, yang menjadi serangan udara paling mematikan, di wilayah ‘Israel’ utara dalam beberapa bulan terakhir.
Dilansir Channel 13 Israel pada Kamis (31/10/2024), serangan roket Hizbullah di Metula menewaskan enam orang sedangkan serangan roket di Kiryot menewaskan dua orang lainnya.
Serangan roket yang diluncurkan dari Lebanon menghantam sekelompok tentara ‘Israel’ di Metula, dengan media lokal menyebutnya sebagai insiden “parah”. Sejumlah laporan mengindikasikan bahwa serangan tersebut menunjukkan kemampuan Hizbullah yang terus berlanjut untuk meluncurkan roket dalam jumlah besar.
Media ‘Israel’ itu menyoroti bahwa serangan terbaru kelompok Lebanon yang didukung Iran tersebut menunjukkan kemampuan dan niat Hizbullah.
“Hizbullah tahu persis ke mana harus membidik ketika menembaki Metula, yang mengakibatkan konsekuensi yang parah,” kata laporan tersebut.
Selain itu, media menyatakan keraguan bahwa pemukim ‘Israel’ utara akan dapat kembali ke pemukiman mereka dalam waktu dekat setelah kejadian hari itu.
Menyusul insiden tersebut, seorang juru bicara militer ‘Israel’ mengkonfirmasi bahwa sekitar 30 roket diluncurkan dari Lebanon, memicu sirene antara pukul 12.21 dan 12.23 di wilayah Tengah, Atas, dan Barat al-Jalil.
Di saat hampir bersamaan, Channel 14 Israel melaporkan bahwa roket-roket telah menewaskan dua warga Israel dan melukai dua orang lainnya di dekat Kiryot, di wilayah utara Palestina yang diduduki. Serangan langsung lainnya dilaporkan terjadi di daerah Fraam, di mana tim darurat sedang dalam perjalanan.
Sirene serangan udara berbunyi di beberapa lokasi, termasuk Haifa timur, Kiryot, dan berbagai daerah di Teluk Haifa, serta Kiryat Ata dan Kiryat Bialik. Sirene tersebut terdengar hingga ke permukiman al-Jalil Barat di Avivim, Avnei Menachem, Shomera, Zar’it, dan Shtula, menurut sejumlah media lokal.
Meningkatnya jumlah korban di pihak ‘Israel’
Hizbullah melanjutkan serangannya pada target-target militer ‘Israel’ di sepanjang perbatasan pada Kamis. Koresponden Al Mayadeen mensinyalir tujuh posisi Israel menjadi sasaran di daerah sekitar Wadi al-Khiam, selatan, barat, dan di dekat pusat penahanan.
Menurut koresponden Al Mayadeen, konfrontasi jarak dekat terjadi antara Hizbullah dan pasukan pendudukan ‘Israel’ di lingkungan timur dekat pusat penahanan al-Khiam, dengan pertempuran meluas hingga ke tempat pemerasan buah zaitun di bagian timur al-Khiam. Korban tewas dilaporkan terjadi di antara pasukan ‘Israel’ di dekat pusat penahanan dan pintu masuk barat ke area chalet. Setelah serangan yang gagal, pasukan ‘Israel’ dilaporkan mengevakuasi korban tewas dan terluka dan mundur ke arah selatan.
Koresponden lebih lanjut mencatat bahwa para pejuang Hizbullah mencegah pasukan ‘Israel’ menggunakan kendaraan lapis baja dalam gerak maju mereka karena risiko yang ditimbulkan oleh rudal-rudal anti-tank Hizbullah.
Sebelumnya pada hari itu, militer ‘Israel’, di bawah arahan yang tidak boleh dipublikasikan, mengkonfirmasi bahwa 14 tentaranya terluka dalam 24 jam terakhir, dengan 10 di antaranya terjadi di Lebanon selatan. Selain itu, terungkap bahwa lebih dari 100 tentara Israel telah terbunuh sejak dimulainya invasi ke Lebanon selama konfrontasi langsung.*