Hidayatullah.com– Pemerintah Regional Kurdistan Iraq menggelar peringatan 37 tahun genosida Anfal, lapor kantor berita resmi Iraq hari Senin (14/4/2025) seperti dilansir Arab News.
Diselenggarakan oleh Kementerian Urusan Martir dan Anfal, acara itu mengenang puluhan ribu orang Kurdi yang menjadi target pembunuhan sistematis pada tahun 1988 oleh rezim kala itu.
Dinamai seperti surat ke delapan dalam al-Qur’an, “Anfal” menjadi nama sandi operasi militer brutal yang dipimpin oleh sepupu Saddam Hussein, Ali Hassan Al-Majid – yang dikenal dengan julukan “Chemical Ali”.
Selama beberapa bulan, pasukan rezim Iraq melakukan eksekusi massal, menggunakan senjata kimia, dan menghancurkan lebih dari 2.000 desa Kurdi. Anggota keluarga-keluarga sebagian atau seluruhnya, ditangkap, dibuang atau dihilangkan. Banyak di antara mereka yang meninggal akibat terjangkit penyakit, malnutrisi, atau merana setelah dipindahkan secara paksa.
Para pejabat Kurdi terus mengupayakan supaya Anfal diakui sebagai genosida terhadap komunitas Kurdi, dan menegaskan komitmen mereka untuk terus mengenangnya demi generasi yang akan datang.*