Hidayatullah.com– Delegasi Jepang pekan ini dijadwalkan mengunjungi Washington DC untuk membicarakan tentang dampak kebijakan tarif Presiden Donald Trump, yang dikatakan menggerus laba perusahaan-perusahaan Jepang dari hari ke hari.
Menteri Revitalisasi Ekonomi Ryosei Akazawa akan mengunjungi Washington untuk negosiasi pekan ini, kata Perdana Menteri Shigeru Ishiba kepada anggota parlemen pada hari Senin (14/4/2025) seperti dilansir AFP.
Pemerintah Tokyo sejauh ini gagal dalam upaya untuk mendapatkan pengecualian tarif AS, termasuk 25 persen pada sektor otomotif global yang mulai berlaku pada awal April.
AS juga berencana mengenakan tarif terpisah sebesar 24 persen pada barang-barang Jepang, yang kemudian ditangguhkan oleh Trump selama 90 hari.
“Oleh karena beberapa tarif telah berlaku, keuntungan perusahaan-perusahaan Jepang terpangkas dari hari ke hari,” kata Akazawa di parlemen.
“Semakin cepat masalah ini diatasi, semakin baik,” imbuhnya.
Media Jepang, mengutip sumber pemerintah, mengabarkan bahwa pertemuan Akazawa dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer akan dilakukan pada hari Rabu (16/4/2025).
Perusahaan-perusahaan Jepang merupakan investor terbesar di Amerika Serikat, dan tahun lalu sektor otomotif menyumbang sekitar 28 persen dari total ekspor Jepang ke AS yang mencapai 21,3 triliun yen ($142 miliar).
Dalam wawancara dengan koran Yomiuri Shimbun yang diterbitkan hari Senin, Akazawa menekankan perlunya mencari tahu apa yang diinginkan pihak Amerika sesungguhnya.
Akazawa juga mengatakan bahwa pihaknya siap berbicara tentang pengembangan ladang gas alam cair (LNG) di Alaska jika pihak AS mengangkat masalah tersebut, lapor Yomiuri.
Bulan lalu Trump mengatakan bahwa Jepang dan Korea Selatan termasuk di antara negara yang ingin bekerja sama dengan Amerika Serikat pada proyek jaringan pipa LNG di Alaska.*