Rona bahagia terpancar dari wajah-wajah mualaf Suku Laut menerima kunjungan BMH dan YBM BRILiaN
Hidayatullah.com | DERU mesin kapal memecah keheningan pagi di Pelabuhan Batam, Jumat (27/9/2024). Di atas geladak, saya bersama tim Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Kepulauan Riau bersiap mengarungi lautan menuju Daik, Ibu Kota Kabupaten Lingga.
Perjalanan kali ini adalah menyalurkan program pembinaan mualaf Suku Laut di Selat Kongki, buah sinergi BMH dan YBM BRILiaN. Perjalanan dari Batam menuju Daik menempuh waktu 4-5 jam.
Deburan ombak dan hembusan angin laut mengiringi perjalanan mereka. Namun, semangat untuk menebar kebaikan tak pernah surut. “Ada rasa harapan dan semangat yang membara saat kami mengarungi lautan menuju Selat Kongki,” ungkap saya.
Setibanya di Daik keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan dengan kapal kayu masyarakat Desa Pena’ah menuju Selat Kongki. Ustadz Awalin, dai tangguh BMH di Daik, bertindak sebagai pemimpin perjalanan.
“Medan yang kami tempuh cukup menantang, namun semangat kami untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudara mualaf di Selat Kongki jauh lebih besar,” ujar Ustadz Awalin.
Tiga jam perjalanan pulang pergi melewati perairan yang tenang namun sesekali dihempas ombak, akhirnya sampailah mereka di Selat Kongki. Rona bahagia terpancar dari wajah-wajah mualaf Suku Laut yang telah menanti kedatangan tim BMH Kepri.
Program pembinaan mualaf ini berfokus pada peningkatan pemahaman agama Islam dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. BMH dan YBM BRILiaN bersinergi menyediakan berbagai program; mulai dari pembangunan masjid, rumah Qur’an, hingga sumur bor untuk memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat.
“Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat mualaf di Selat Kongki untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, baik secara spiritual maupun material,” ujar Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau, Fatahillah.
Perjalanan menembus lautan ini bukan hanya sekadar penyaluran program, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian dan ukhuwah islamiyah yang dirajut antar sesama muslim.
BMH selama ini telah memberi dampak kebaikan melalui pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah. Kalau Anda berkesempatan hadir, di sana telah berdiri mushola, sumur bor, dan Rumah Qur’an yang menjadikan anak-anak suku laut kini mulai lancar membaca dan menghafal Al-Qur’an.
“Semua itu adalah berkah dari kebaikan zakat, infak dan sedekah. Kita ingin kebaikan dampak itu terus berlangsung dan semakin luas, menyasar saudara-saudara kita terpencil di kepulauan ini,” tutup Fatahillah optimis.
Menurut data demografi Pemkab Lingga, di wilayah ini terdapat 531 buah pulau besar dan kecil, serta 447 buah pulau yang belum berpenghuni. Beberapa di antara pulau berpenghuni itu masyarakatnya muslim muallaf.
Dungan moral dan finansial sangat diperlukan, mengingat akidah mereka sangat rentan dipengaruhi, belum lagi pemahaman agama yang masih minim. Semoga kita semua bisa mengawalnya. Amin.*/ Imam Nawawi, Kepala Humas BMH Pusat