Hidayatullah.com–Demi mengikuti perkembangan terkini yang terjadi di Mesir dan gejolak politik yang semakin tidak menentu, Keluarga Besar Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh yang notabene pernah merasakan kehidupan Negeri Sungai Nil, mengadakan do’a untuk Mesir yang dirangkai dengan buka puasa bersama di sekretariat IKAT, kawasan Lamgugop Banda Aceh, Ahad, 28 Juli 2013.
Acara yang dihadiri oleh para alumni segala angkatan itu diawali dengan dialog dan berbagi informasi kabar terkini dari Mesir termasuk juga tentang kondisi para mahsiswa Aceh yang sedang menuntut ilmu di sana.
Komunikasi terakhir, teman mahasiswa aceh yang dihubungi menyatakan secara umum mahasiswa asing tidak terganggu, karena mayoritas berdomisili jauh dari tempat kejadian.
“Keadaan aman asal kita tidak mendekat. Harga barang aja yang naik,” ujar H.M.Fadhil Rahmi, Ketua IKAT Aceh mengutip keterangan dari salah seorang mahasiswa Aceh di Mesir. [baca juga: Mahasiswa Aceh di Mesir Dipastikan Aman]
Menanggapi yang terjadi, Keluarga Besar IKAT-Aceh selain sepakat mengecam segala bentuk kekerasan yang terjadi, juga menyerukan kepada semua imam mesjid dan meunasah seluruh Aceh untuk mendoakan kedamaian dan ketentraman di Mesir.
“Mumpung masih dalam bulan Ramadhan, kita minta para imam shalat tarawih di seluruh Aceh untuk memasukkan Mesir dalam do’a mereka. Pemerintah melalui MPU dan instansi berwenang lainnya perlu turun tangan menyerukan pembacaan Qunut Nazilah di seluruh Aceh,” tambah M. Fadhil Rahmi.
Seperti diketahui Qunut Nazilah adalah doa yang diucapkan untuk menolak kezhaliman musuh-musuh Islam dan menghindarkan diri dari berbagai fitnah serta musibah.
Doa Qunut diucapkan pada setiap shalat fardhu, yaitu ketika I’tidal setelah ruku’ pada rakaat terakhir. Suatu hal yang disyariatkan dan amat disunnahkan ketika terjadi musibah dan kezaliman.
Dalam kesempatan tersebut juga, IKAT Aceh juga menyatakan kesiapan untuk mengantisipasi terjadi evakuasi jilid II, seperti tahun 2011.
“Kita sudah siap membantu saudara kita para mahasiswa Aceh dan keluarga mereka kalo terjadi evakuasi jilid II. Akan kita siapkan kepanitian khusus,” pungkas Fadhil yang juga asisten Ombudsman RI Perwakilan Aceh.
Kemudian acara do’a bersama dipimpin oleh Tgk. H. Faisal M. Nur, Dosen IAIN diakhiri dengan buka puasa bersama. ”Semoga Mesir dan Negara-negara Islam yang berada dalam konflik menjadi aman tentram sesegera mungkin,” ujar Tgk. Faisal mengakhiri do’a.*/kiriman M Fadhil Rahmi