Hidayatullah.com–Bertempat di Villa Puncak Bogor, Ikatan Alumni Libya (IKALI) menggelar reuni akbar ketiga pada 25-26 Maret 2017. Para alumni yang tergabung dalam IKALI ini mayoritas adalah lulusan Kulliyyah Da’wah Islamiyyah (KDI) Tripoli Libya.
KDI sendiri merupakan lembaga pendidikan tinggi yang dikelola oleh Jam’iyyah Da’wah Islamiyyah, sebuah organisasi da’wah yang dibentuk pemerintah Libya.
Peran dan kontribusi Jam’iyyah Da’wah sangat signifikan dalam mengembangkan da’wah di kawasan Afrika secara khusus dan juga di sebagian Eropa dan Asia.
Di Indonesia sendiri kiprah Jam’iyyah Da’wah bisa dinikmati salah satunya wujud masjid megah di kawasan Sentul yang merupakan projek kerjasama Jam’iyyah dengan Majlis Az Zikra pimpinan Ustad Arifin Ilham.
Kegiatan reuni kali ini dihadiri peserta dari berbagai daerah. Dari Makassar, Jember, Bandung, Karawang, Jabodetabek juga dari Singapura.
Baca: Libya: Antara Motif Minyak, Nilai Islam dan Tirani Baru
Hadir sejumlah tokoh alumni senior seperti KH. Muhyiddin Junaidi, MA (Ketua MUI Bidang Internasional), Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc (penerjemah buku, owner Rabbani Press), Dr. Fisher Zul (dosen UIN), Dr. Andi Hamzah, Syafril Halim, MA., Atmadi Rasyid, Lc., dan lainnya. Hadir pula Dr. Khalid al Jaroosy, representasi dari Jam’iyyah Da’wah.
Reuni ini bertujuan untuk konsolidasi dan shilaturrahim dalam rangka menguatkan peran da’wah alumni di kancah nasional dan internasional.
Oleh karena itu, salah satu agendanya adalah melakukan pembenahan organisasi dan penyegaran pengurus baru. Majlis reuni secara aklamasi mendapuk Aunur Rafiq Shaleh Tamhid sebagai ketua IKALI periode 2017-2021.
Aunur Rafiq bukan sosok asing bagi para aktivis da’wah. Sebagai penerjemah senior,beberapa buku terjemahannya bisa dinikmati dan menjadi referensi penting gerakan da’wah. Di antara buku-buku yang sudah diterjemahkan adalah; Fiqh Sirah (karya Al Buthy), Manhaj Haraki (karya Munir Al Ghadhban), Fiqhul Ikhtilaf (dari Syaikh Al Qaradhawi), At Thariq Ila Jama’atil Muslimin dan Tafsir Fi Zhilalil Quran (Sayyid Quthb), adalah di antara sebagian karya juhudnya menerjemahkan buku.
Tidak sekedar menerjemah, ustadz Aun juga menerbitkan sendiri karya-karyanya melalui penerbit yang dirintisnya, Rabbani Press.
Selain penerbitan buku, alumnus KDI tahun 1985 ini juga mengelola Travel Haji dengan bendera Gema Shafa Marwa. Sedangkan dalam bidang pendidikan beliau mendirikan sekolah di bawah Yayasan Insan Mandiri Mulia.
Dalam kepengurusan baru, Ustadz Aun, demikian panggilan akrab Aunur Rofiq dibantu dua wakilnya; Dr. M. Choirin dan M. Syahrul Murajjab, Lc., M.Pd.I., pejabat kemenlu yang beberapa waktu lalu menjadi penerjemah Presiden Jokowi bersama Raja Salman. Adapun Sekjen dijabat M. Imran Baihaqi, MA. dan Bedri Firman, Lc.
Selain konsolidasi organisasi, majlis reuni juga mengeluarkan sejumlah butir rekomendasi, salah satunya meminta pemerintah Indonesia mendorong secara aktif terciptanya perdamaian di negeri Omar Mukhtar yang tengah dilanda perang saudara.*/kiriman Imanuddin Kamil