Hidayatullah.com–Tidak pernah terbayang sebelumnya bisa menginjakkan kaki di kota Kazan baru-baru ini. Maklum, jaraknya yang jauh dari Kota Moskow, Rusia. Sekitar 12-13 jam jalan darat dari ibu kota.
Tapi karena rasa penasaran terhadap kota ini, akhirnya saya pun berangkat sendirian (tanpa guide). Walaupun minimnya orang rusia yang bisa berbahasa Inggris.
Setelah sampai di Kazan ternyata sudah ada yang menjemput. Syeikh Ibrahim Sabirov yang merupakan Ketua Dewan Tahfizh Federasi Rusia.
Dengan keramahan dan ketawadu’an beliau, beliau rela menjemput saya. Padahal beliau baru saja pulang dari setelah berkeliling –keliling pekan lamanya untuk berdakwah dan mengunjungi markaz-markaz tahfiz di Rusia. Jazakumullah Ahsanal Jazaa’.
Alhamdulillah dengan izin Allah, saya dipertemukan dengan para ulama, para tokoh serta orang-orang soleh. Saya diajak untuk mengunjungi beberpa masjid, markaz tahfizh serta perguruan tinggi. Bahkan beberapa kali saya disuruh ceramah memberikan motivasi kepada anak-anak yang sedang menghafal Al-Qur’an. Padahal sayapun sadar bahwa saya masih harus belajar dan terus belajar.
Dari sini saya tahu dan belajar bagaimana cara mereka menghormati tamu. Tanpa melihat siapa tamunya, figur ataupun bukan. Mereka menghormati karena dasar ukhuwwah. Ya ukhuwwah islamiyyah, saudara sesama muslim.
Saya rasakan dan lihat dari sikap serta raut wajah mereka yang sangat ikhlas dan senang ketika menerima tamu. Karena mereka sejatinya mengamalkan apa yang telah di sabdakan oleh Rasulullah Sallahu Alaihi Wasallam.
”من كان يؤمن بالله و اليم الأخر فاليكرم ضيفه”
”لا يؤمن احدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه”
Kazan membuat saya terenyuh, terenyuh bahwa masih ada kota diujung belahan dunia sana yang memperhatikan dan mendalami Islam secara kaafah, terbukti dari ratusan masjid yang ada, serta ribuan para penghafal Al-Qur’an yang sedang belajar di markaz-markaz tahfizh.
Banyak cerita serta pelajaran yang saya dapat. Nuansa islami serta keramahan penduduk Kazan membuat saya jatuh hati. Ingin rasanya mengunjungi kembali kota ramah tersebut di lain waktu.
Dan pada akhirnya Kazan Rusia mengajarkan saya, bahwa untuk memperbanyak saudara tidak membutuhkan uang, akan tetapi Islam adalah jawabannya. Semoga Allah senantiasa mengizinkan kita semua untuk mengunjungi Kota Kazan nantinya.*/kiriman Abdul Fathir Kautsar