Hidayatullah.com- “Pentingnya seorang dai untuk memberi teladan kepada mad’u (objek dakwah)-nya dan ini yang berat bagi seorang dai. Karena beginilah seorang dai yang ideal sebagaimana Nabi dan para Sahabat telah menjadi teladan yang terbaik bagi umatnya.”
Taushiyah ini disampaikan oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah Ust. Nashirul Haq dalam Upgrading Mubaligh Hidayatullah yang diikuti oleh 50-an mubaligh/dai se-Jabodebek di Jakarta, Rabu (29/01/2020).
Doktor lulusan International Islamic University Malaysia (IIUM) ini menekankan pentingnya materi ini karena seorang dai dan mubaligh adalah panutan di tengah masyarakat. Tidak hanya sekadar memberi taklim dalam bentuk ceramah, taushiyah, dan khutbah saja. Namun dai di mata masyarakat adalah panutan yang mana lisan dan perbuatannya menjadi contoh yang diikuti oleh mereka.
Dai juga harus mandiri agar tetap terjaga integritas dan idealismenya. Harga dirinya tidak terbeli sehingga seorang dai tetap bisa menyuarakan kebenaran. Menyampaikan dakwah tanpa menunduk kepalanya.
Maka perlu juga didukung berdirinya BMT, koperasi syariah dan amal-amal usaha Muslim lainnya agar dai bisa terbantu kemandiriannya.
Upgrading Muballigh Hidayatullah bertema “Spirit Dakwah Mensukseskan Program Gardakota di Ibukota Jakarta” ini diselenggarakan oleh Komunitas Gardakota yang didukung penuh oleh Laznas Baitul Maal Hidayatullah.
Komunitas Gardakota adalah komunitas dai dan muballgh yang konsen dalam pembinaan umat. Program yang diluncurkan antara lain penyediaan dai, khatib, guru ngaji, marbot, dan lain-lain. Selain itu juga mendirikan TPQ, Rumah Qur’an dan program keumatan lainnya.
BMH sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional sangat mendukung kegiatan upgrading seperti ini karena salah satu program unggulan BMH adalah Da’i Berdaya.* (Abu Qori)