Hidayatullah.com– Setelah dua bulan berturut-turut mengadakan rekrutmen terbuka melalui workshop-nya, komunitas #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) telah mendapatkan banyak anggota baru yang siap berkontribusi untuk melawan pemikiran Islam liberal. Workshop itu sendiri merupakan bukti bahwa ITJ bukan sekadar gerakan reaktif. Hal itu disampaikan oleh Randy Iqbal, Koordinator Pusat (Korpus) ITJ, Kamis (17/12/2020) malam lalu.
Jika sebelumnya banyak mengadakan kajian-kajian lepas, maka kini ITJ mengadakan workshop sebagai bagian dari tahapan kaderisasinya. Menurut Randy, ada perbedaan yang fundamental di antara kajian-kajian lepas yang biasa diselenggarakan itu dengan workshop ini.
“Biasanya dalam kajian lepas, kita hanya membahas secara general apa itu sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme. Kita memberikan menyampaikan kesesatan pemikiran Islam liberal dengan kata-kata yang ringan, disertai banyak contoh kasus,” ungkap laki-laki yang terpilih sebagai Korpus ITJ pada Silaturrahim Nasional (Silatnas) di Yogyakarta, Februari 2020 silam ini.
Workshop, di sisi lain, menawarkan sesuatu yang sangat berbeda, yaitu materi yang lebih sistematis. “Melalui Workshop Islam Liberal 101, kami menawarkan kajian yang lebih mendalam, mulai dari sejarah, pola serangan Islam liberal, kerancuan cara berpikirnya, sampai pada strategi untuk membungkam argumen para pegiat Islam Liberal itu sendiri,” tandasnya.
Baca: Workshop Selalu Ramai, Korpus #IndonesiaTanpaJIL: Semakin Banyak yang Sadar Bahaya Islam Liberal
Jika kajian-kajian ITJ menawarkan bangkitnya kesadaran dan kewaspadaan, maka workshop adalah bagian dari kaderisasi yang bertujuan menciptakan kader-kader yang akan melawan pemikiran Islam liberal di lapangan.
“Mereka yang telah mengikuti workshop ini akan segera bergabung dengan chapter-chapter ITJ di seluruh Indonesia. Chapter-chapter ITJ yg tersebar di seluruh Nusantara itu diharapkan dapat memudahkan para troops (sebutan bagi kader ITJ-pen.) untuk ambil bagian dalam melakukan perbaikan,” ujar Randy lagi.
Menurut Randy, keberadaan workshop ini adalah bukti bahwa ITJ bukan sekadar gerakan reaktif. “ITJ sudah membuktikan ke-istiqamah-annya dalam melawan pemikiran Islam liberal sejak 2012, dan kami tidak melakukannya secara serampangan. Semua troops ITJ dipersenjatai dengan pemahaman yang sama melalui workshop seperti ini,” pungkas ayah dari tiga anak ini.
Workshop Islam Liberal 101 yang diselenggarakan oleh ITJ pada bulan November dan Desember 2020 silam mendapatkan banyak sambutan positif. Kegiatan ini diramaikan bukan hanya oleh peserta dari seluruh Indonesia, melainkan juga dari warga Indonesia yang tinggal di Malaysia, Singapura, Korea, Jepang, Jerman, Maroko, Mesir, Perancis dan Arab Saudi.* (ITJ Media Center)