Hidayatullah.com–Sebanyak 937 hafiz Al-Quran dari seluruh Aceh saat ini sedang memperebutkan beasiswa berkelanjutan bagi santri tahfiz Baitul Mal Aceh (BMA) tahun 2021. Dari jumlah tersebut, kuota yang tersedia di Baitul Mal Aceh hanya 300 orang saja.
Para penghafal Al-Quran yang berasal dari 107 dayah tersebut telah dilakukan verifikasi faktual oleh tim beasiswa BMA. Amil BMA turun langsung ke pesantren-pesantren atau lokasi tempat calon penerima menghapal Al-Quran berdomisili.
Ketua Badan Baitul Mal Aceh (BMA), Prof Dr Nazaruddin A Wahid MA, Jumat (19/03/2020) mengatakan program beasiswa berkelanjutan bagi santri tahfiz Al-Quran itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak dari keluarga miskin melalui dana zakat. Tujuannya untuk meringankan beban ekonomi bagi keluarga miskin dalam menyediakan kebutuhan pendidikan anak.
“Utamanya adalah mempersiapkan generasi qurani yang mampu memahami dan menghafal Al-Quran sebagai penguatan akidah di Aceh masa depan. Selain itu juga dalam rangka memfasilitasi santri dari keluarga miskin untuk meningkatkan kemampuan menghafal Al-Quran,” kata Prof Nazaruddin kepada hidayatullah.com.
Sementara itu Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden mengatakan tim verifikasi faktual BMA telah mendatangi langsung lembaga tempat santri tersebut menghafal Al-Quran serta menguji hafalannya. Dan memiliki hafalan minimal 5 juz dan maksimal 20 juz.
Ia menembahkan kriteria lainnya yang menjadi acuan kelulusannya adalah kelancaran hafalan, pekerjaan orang tua dan status santri.
“Nantinya bagi yang lulus akan mendapatkan bantuan beasiswa sebesar Rp1 juta per bulan dengan ditransfer langsung ke rekening masing-masing, terhitung mulai Januari hingga Desember 2021,” pungkas Rahmad Raden.
Ia berharap, semoga pendapatan zakat di Baitul Mal Aceh terus meningkat sehingga semakin banyak para hafiz yang dapat dibantu oleh Baitul Mal Aceh.*