Hidayatullah.com- Presiden Indonesia Islamic Bussiness Forum (IIBF) Heppy Trenggono menyebutkan meski potensi wakaf Indonesia besar, tapi belum dikelola secara produktif.
Heppy menyarankan agar manajemen wakaf masuk ke episentrum ekonomi agar bisa lebih berkembang dan produktif.
Episentrum yang dimaksud Heppy adalah dunia bisnis dan investasi.
“Bisnis dan investasi, itu nanti yang akan menggerakan, menarik, dan tumbuh. Kalau kita masuk ke situ, wakaf produktif akan terjadi,” ujar Heppy dalam presentasinya pada acara diskusi mengenai wakaf produktif dan perannya di tengah pandemi Covid-19.
Setidaknya ada tiga langkah yang bisa dilakukan oleh para nazhir, sebagai upaya meningkatkan kesadaran dalam berwakaf.
Pertama, creative fundraising. Manajemen wakaf harus mau memikirkan dalam bentuk saham.
Kedua, prudent asset manajemen, lembaga wakaf harus mau bekerja sama dengan asset manajemen.
“IIBF punya IIBF Capital, kalau Sedco punya namanya Sedco Capital,” ujar Heppy dalam acara Wakaf Talk yang digelar Baitul Wakaf bertema Wakaf Spiritual dan Social Responsibility, melalui zoom meeting (14/05/2020) ini.
Sedangkan kemampuan ketiga yang direkomendasikan adalah Waqf Risk Mitigation.
Sementara itu, Pembina Baitul Wakaf, Asih Subagyo berbicara mengenai fungsi wakaf social responsibility. Di antaranya yaitu ketahanan pangan bisa menjadi solusi wabah Covid-19, karena himpitan ekonomi sangat diasakan oleh masyarakat secara luas.
“Pasca Covid ini, tantangannya luar biasa. Ketahanan pangan ini problematika mendasar yang harus kita pikirkan di tengah kesulitan ekonomi masyarakat,” jelas Asih.
Asih mengungkapkan, akibat kelaparan karena masyarakat tidak mampu membeli pangan bisa berakses negatif dalam kehidupan sosial.
Untuk itu, Baitul Wakaf menggelorakan ketahanan pangan dengan memanfaatkan tanah tanah milik ormas Hidayatullah.
“Tanah tanah milik Hidayatullah seluruh Indonesia, diintruksikan untuk ditanam pangan. Agrikultural, konsep ketahanan ke depan berbasis wakaf,” terang Asih.
Dalam jangka panjang, program ketahanan pangan dapat menjadi solusi ketika terjadi bencana alam atau wabah. Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang juga rawan bencana.* Kiriman Rama/Baitul Wakaf