Hidayatullah.com–PM Malaysia, Dr. Mahathir Muhammad megatakan pada konstituennya di Umno untuk tidak takut melawan dan menentang salah satu partai Islam, PAS.
Ucapan tokoh nomor satu Malaysia ini disampaikan pada acara Perhimpunan Agung UMNO Ke-54, Sabtu, (21/6.2003) kemarin.
Mahathir mengatakan, anggota UMNO tidak harus merasa rendah diri untuk menentang PAS, karena UMNO juga memperjuangkan Islam yang benar.
“Jangan takut kepada orang yang bersurban dan berjubah yang kononnya kuat Islamnya… yang memakai penutup putih pun ada yang merogol orang (melakukan dosa), “ ujarnya yang dikutip Koran Utusan Melayu.
“Walaupun penampilan orang UMNO tidak menyerupai seorang ulama dan partai itu tidak menggunakan nama Islam, UMNO memperjuangkan Islam dan anggota partai itu tidak kurang islami,” tambah Presiden UMNO itu saat membuka acara perhimpunan agung partai di Pusat Perdagangan Dunia Putra (PWTC).
Perdana Menteri yang dikenal memiliki sikap tegas terhadap Barat itu juga mengucapkan agar UMNO perlu menolak PAS karena perjuangannya telah lari dari ajaran Islam.
“Saya tidak faham mengapa pendukung PAS masih bias menerima pemimpin mereka yang terang-terang mengatakan Tuhan mencarut dan samseng,” katanya.
Lebih jauh Mahathir juga menyebut nama-nama ulama PAS yang dianggapnya telah menerapkan syariah Islam. Diantara nama-nama yang disebut Mahathir itu adalah Mursyidul Am PAS, Nik Abdul Aziz Nik Mat.
“Kita tidak merasa bersalah menolak hukum hudud PAS karena ia merupakan hudud PAS, bukan Islam.”
Menurut Mahathir, hudud dalam Islam tidak berbeda-beda, sedangkan hudud yang diterapkan PAS sangat berbeda penerapannya di negeri Kelantan dan Terengganu.
Mahathir juga mengatakan, undang-undang PAS itu menunjukkan bahwa pemimpin PAS termasuk pemangku presidennya, Abdul Hadi Awang tidaklah pandai mengenai undang-undang Islam.
Dr. Mahathir Muhamad diperkirakan akan melepaskan jawatan Presiden-nya pada bulan Oktober nanti setelah kenyang berkuasa selama tidak kurang 22 tahun sejak tahun 1981. Melalui partainya United Malay National (UMNO), Mahathir menjadi orang paling berkuasa tak ubahnya mantan Presiden RI, Soeharto. Ditangannya lahir undang-undang bernama ISA (internal scurity act) yang dianggap gampang menangkap orang yang dianggap melawan pemerintah. Mahathir juga membungkam orang-orang yang dianggap berbahaya. Diantara yang menjadi korbannya adalah Anwar Ibrahim. (um/cha)