Hidayatullah.com–Kalangan LSM dan kelompok mengaku pembela perempuan menyambut kemenangan senat yang menggalkan rancangan RUU anti-aborsi. Menurut mereka, keputusan Senat itu sebagai kemenangan moral.
Sebelumnya, banyak kalangan terkejut saat 2001, Presiden George W. Bush menghentikan dana untuk organisasi bantuan internasional AS yang mengijinkan pengguguran kandungan sebagai salah alasan wujud program keluarga berencana.
Beberapa bulan setelah dilantik sebagai presiden, Bush langsung menghentikan kucuran dana terhadap berbagai organisasi bantuan yang memberi sarana kepada para perempuan negara-negara berkembang soal pengguguran kandungan, menghantar para perempuan itu menemui dokter, dan penyebaran kondom .
Steven Sinding, direktur utama Federasi Keluarga Berencana Internasional berpendapat bahwa bahwa pemerintahan presiden Bush dalam soal ini jelas-jelas menganut standar ganda.
“Perempuan Amerika punya hak untuk menggugurkan kandungannya, sementara hak perempuan negara-negara berkembang tidak diakui,” ujar Sinding.
Sebelumnya, subsidi pemerintah, termasuk pemerintah AS terhadap lembaga yang menyetujui hak menggugurkan kandungan mendaptakan pemasukan utama sebagai dana organisasinya.
Akibat penyetopan Bush, beberapa lembaga bahkan terpaksa menutup klinik.
Menurut Senator Barbara Boxer, RUU yang diajukan Bush ini bertentangan dengan UUD Amerika.
“Bagaimana kita bisa menyebut diri demokratis dan pada saat yang sama mempropagandakan kebijakan yang jelas-jelas melanggar kebebasan berpendapat?” Tanya Boxer seperti dikutip Radio Rederland, Jum’at, (11/7/2003).
Mayoritas anggota Senat menentang RUU itu. 53 suara menentang, sedangkan 43 suara setuju.
Pendirian Bush yang dianggap anti aborsi, dianggap sebagai kampanye lama. Sebab, sebelumnya, mantan Presiden Ronald Reagan juga pernah mengusulkan hal serupa. Bush kembali mengangkat masalah pengguguran kandungan supaya bisa memperoleh dukungan kalangan konservatif dalam Partai Republik.
Menurut Yvonne Bogaarts dari WPF, debat anti aborsi ini berkaitan erat dengan propaganda nilai-nilai fundamentalis Kristen.
“Bush berpropaganda kalau tidak ingin hamil maka pasangan suami istri harus melaksanakan pantang berkala, yaitu hanya bersetubuh pada saat istri tidak subur, dan mereka juga harus setia satu sama lain. Seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah, karena seks di luar perkawinan bisa mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan, dan sering berakhir pada pengguguran kandungan,” ujar Yvonne.
Bulan-bulan mendatang, RUU anti pengguguran kandungan akan tetap merupakan pembicaraan umum di Amerika Serikat. Setelah Senat, Dewan Perwakilan juga akan menentukan sikapnya.
Penyimpangan dan angka kejahatan yang terjadi di masyarakat Amerika Serikat (AS) dapat dilihat dari tingginya statistik akibat pergaulan bebas anak dan remaja mereka.
Menurut setatistik tahun 1990, setiap hari ada sekitar 2500 bayi lahir diluar pernikahan. 135 ribu anak pernah anak membawa senjata ke sekolah. 7700 anak remaja AS aktif secara seksual, 1100 remaja melakukan aborsi, 600 remaja terjangkit syphilis atau gonorrhea, dan 6 remaja bunuh diri. Tahun 2000 remaja yang aborsi meningkat menjadi 131 juta anak pertahun.
Keputusan senat AS ini setidaknya memberi peluang para remaja AS untuk dapat bebas kembali dalam pergaualan hidup dan free sex. (rnwl/cha)