Hidayatullah.com–Lebih dari 20 warga sipil Afghanistan tewas akibat serangan rudal dari helikopter militer AS pekan lalu. Korban terbaru warga sipil akibat kekerasan militer asing ini adalah lanjutan dari sejumlah peristiwa yang sama sebelumnya.
Helikopter militer AS menghujani dengan bom warga Afghanistan itu, berjumlah lebih dari 50 orang, dalam rombongan yang baru pulang dari pesta perkawinan di distrik Deh Bala, provinsi Kunar.
AS mengatakan serangan tersebut ditujukan kepada para pejuang yang sebelumnya meluncurkan mortir terhadap tentara mereka, dengan menegaskan pula telah menewaskan lebih dari 20 pejuang dalam aksi itu.
Tapi gubernur setempat dan juga saksi mata yang berada di seputar lokasi dengan tegas menyatakan bahwa rombongan tersebut murni adalah warga yang baru pulang dari pesta perkawinan.
Tapi peristiwa ini ukanlah kali pertama tentara AS salah sasaran menghantam rombongan warga sipil. Peristiwa ini telah menjadi peritiswa rutin yang harus dihadapi rakyat Afghanistan. Tercatat ratusan warga tak bersalah Afghanistan tewas akibat tembakan salah sasaran militer koalisi sejak invasi AS dimulai di negeri pada 2001 lalu.
Banyak pihak mulai dari Presiden Afghanistan sendiri hingga sejumlah LSM Barat sebenarnya telah mengajukan protes kepada pasukan koalisi. Tapi sejauh ini, militer koalisi pimpinan AS itu hanya menyatakan penyesalan dan belasungkawa pada korban, tanpa mengambil langkah-langkah berarti dan pasti untuk mencegah hal tersebut tak terulang lagi, yang terbukti dengan masih seringnya peristiwa sejenis terjadi.
Terlepas dari apakah tembakan salah sasaran hanya kekhilafan militer AS atau kesengajaan, yang jelas serangan ini semakin memperumit upaya merebut hati rakyat Afghanistan, terutama manfaat kedatangan pasungan asing di bawah pimpinan NATO serta Amerika. [ajz/cha/hidayatullah.com]