Hidayatullah.com–Gubernur Tabuk, Pangeran Fahd bin Sultan bin Abdul Aziz hari Kamis, 2 Juli, menyaksikan pernikahan massal terbesar dalam sejarah yang melibatkan 1.400 pasangan atau 2.800 orang laki-laki dan perempuan. Pesta pernikahan itu diselenggarakan di Gedung Pusat Sosial Pangeran Sultan bin Fahd di Tabuk, wilayah barat Arab Saudi.
Upacara sangat meriah dengan biaya sepenuhnya ditanggung Gubernur. Banyaknya pasangan yang menikah massal ini, menurut Fahd bin Sultan, menunjukkan bahwa tak mungkin manusia bisa hidup sendiri, tanpa orang lain. Semua manusia akan saling tergantung. Laki-laki butuh teman wanita dan wanita butuh teman laki-laki. Demikian seperti diberitakan harian Al-Watan edisi Jumat, 3 Juli.
“Saya menyarankan kepada kalian semua dan saya pribadi agar takut pada Allah Yang Maha Kuasa. Kalian harus tahu bahwa perkawinan adalah tanggung jawab yang sangat signifikan bagi pribadi kalian semua. Sejak kini setiap orang dari kalian akan menjadi bagian masyarakat dan bertanggung jawab penuh terhadap keluarga. Saya ikut berdoa semoga kalian semua berhasil menjalani kehidupan,” kata Gubernur Tabuk yang juga anak Putera Mahkota Arab Saudi itu.
Perkawinan massal adalah upaya kerajaan Arab Saudi untuk memudahkan proses pernikahan di negara kaya minyak itu. Pernikahan di Arab Saudi terbilang mahal karena memungut mahar yang sangat tinggi. Mahar tinggi adalah tradisi yang ingin didobrak sejumlah tokoh Saudi.
Pemerintah dan beberapa lembaga sosial di Arab Saudi banyak memberi bantuan untuk para lajang yang hendak menikah dengan bantuan uang mahar dan lain sebagainya.
Pangeran Fahd bangga melihat di wilayahnya bisa terselenggara perkawinan massal terbesar dalam sejarah Arab Saudi. Dari jumlah ini, sepertiga datang dari desa-desa di Tabuk.
Mereka sangat gembira bisa berpotret bersama Gubernur Tabuk. Hanya, pasangan wanitanya tidak ditampakkan. [ihj/hidayatullah.com]