Hidayatullah.com—Di setiap kerumitan selalu ada kreativitas. Nampaknya itulah yang terjadi di Palestina. Di tengah penderitaan penjajahan Zionisme-Israel, mahasiswa Palestina berhasil membuat mobil pertama bertenaga surya alias matahari.
Pengunjung ke kota Hebron, Tepi Barat musim panas ini mungkin menemukan kendaraan putih aneh berkendara melalui jalan-jalan.
Produk ramah lingkungan dari mahasiswa Teknik Mesin di Palestine Polytechnic University di Hebron, Tepi Barat ini berhasil mencapai kecepatan di atas kecepatan 19 mil perjam atau 30 km/jam. Kesuksesan ini dipuji sebagai prestasi teknik kreatif di tengah keterbatasan dana dan sumber daya yang sedikit.
“Itu adalah proyek yang rumit, dan mahasiswa kami merancang dan membangun segala sesuatu di mobil ini dari awal,” kata Dr Zahdi Salhab, Direktur Palestine Polytechnic University di Hebron.
Kendaraan ini memiliki kemampuan memanfaatkan energi yang berasal dari mesin berkekuatan 2 bhp yang didukung baterei dan mampu menyimpan energi dari pantulan energi matahari. Baterei tersebut juga bisa diisi dengan energi listrik ketika matahari tidaklah nampak.
Sayangnya, menurut Zahdi Salhab, proyek ini menelan biaya tak sedikit. “Setiap kendaraan membutuhkan dana kurang lebih 4.000 dolar AS (atau sekitar Rp 36,5 juta), tapi kami membutuhkan dana dua kali lipat untuk menghadirkan kendaraan berkemampuan lebih baik, lebih cepat, dan mampu dikendarai dalam kondisi apapun,” tandasnya.
Nah, siapa tahu berita ini bisa menarik investasi untuk pengembangan lebih lanjut proyek mobil ramah lingkungan ini di Tepi Barat dan di Jalur Gaza. [guardian/cha/hidayatullah.com]