Hidayatullah.com–Para aktivis yang mengatakan mereka menjadi korban pelecehan seksual oleh pastor-pastor Katolik selagi bocah menuntut tindakan dan bukan kata-kata dari Paus.
Paus Benediktus XVI dijadwalkan tiba di Inggris tanggal 16 September untuk kunjungan selama empat hari. Dalam kesempatan itu, para korban berencana mengumpulkan pesan kepada Paus dalam sebuah buku untuk diberikan kepadanya saat berkunjung ke Skotlandia dan Inggris.
Para aktivis menuntut dilakukan penyelidikan atas pelecehan seksual di kalangan gereja, disamping pemberian dukungan moral dan materi bagi para korban.
Berbicara dalam sebuah seminar bagi para korban yang selamat dari pelecehan seksual di London, Dr Margaret Kennedy pendiri organisasi bagi korban pelecehan seksual pejabat gereja (MACSAS) menunjuk bahwa Paus datang disambut puja-puji dan kehormatan layaknya kepala negara.
Namun, ”Kami tidak diperlakukan dengan penghormatan yang sama,” ujarnya sebagaimana dilansir BBC (11/9/2010).
”Banyak korban yang kemudian harus hidup dengan ketakutan, malu, merasa bersalah dan ketika melaporkan diperlakukan layaknya paria, tidak setia, agresif, mata duitan, asal tuduh dan sebagainya.”
”Kami menginginkan tindakan dari Vatikan bukan kata-kata.”
Tiga upaya untuk mempertemukan MACSAS dengan Paus telah ditolak.
Dr Kennedy mengatakan mereka akan bergabung dengan massa penyambut Paus untuk mencoba memberikan buku kumpulan pesan para korban itu kepada Paus.
Jurubicara Konferensi keuskupan gereja mengatakan Gereja Katolik telah menerapkan 70 rekomendasi untuk melindungi anak-anak dan kalangan dewasa yang rentan.[di/bbc/hidayatullah.com]