Hidayatullah.com–Pengamat Jama’ah Salafiyah, Basam Nashir menilai bahwa posisi tokoh Salafi, Syaikh Masyhur Hasan Salman yang menyerukan untuk mengikuti Pemilu Yordan, sangat sesuai dengan pandangan resmi pemerintah. Tanpa melihat penyebab kenapa para pemboikot melakukan pemboikotan, demikian lansir Aljazeera.net (26/10)
Menurut Bassam, pandangan para tokoh Salafi sebelumnya bertolak belakang dengan pendapat Syaikh Hasan Salman. Dan banyak para dai Salafi saat ini yang masih mengharamkan keikutsertaan dalam Pemilu yang dilakukan sebelumnya.
Bassam juga menjelaskan,”Mereka yang memboikot Pemilu melakukan pemboikotan bukan atas dasar karena Pemilu haram menurut syara’, karena mereka mengikuti Pemilu di waktu-waktu sebelumnya. Mereka melakukan pemboikotan itu atas dasar pertimbangan politik, untuk memperoleh hal yang paling baik menurut pertimbangan mereka. Mereka menimbang kemaslahatan dengan kenyataan di lapangan sebagai ukuran, yang bisa berubah-ubah”
Sementara itu, para petinggi Al Ikhwan Al Muslimun menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai sendiri fenomena ini. Namun, salah satu sumber dari pihak mereka mengherankan sikap yang diambil beberapa tokoh Salafi Yordan dengan mengatakan,”Mereka mengharamkan Pemilu, di saat Al Ikhwan ikut serta di dalamnya, dan mereka membolehkannya ketika Al Ikhwan memboikotnya pada tahun 1997 dan pada Pemilu yang akan datang, tahun 2010.”
“Kalau Al Ihkwan mengikuti Pemilu, maka tokoh kelompok itu mengharamkan mengikuti Pemilu, karena mereka mengetahui bahwa rakyat yang religius akan memilih calon Al Ikhwan yang terbaik.” Jelas sumber tersebut. [tho/jzr/hidayatullah.com]