Hidayatullah.com–Pembunuhan Usamah bin Ladin dapat digunakan sebagai pembenaran menghukum mati Muammar Qadhafi, demikian disuarakan anggota parlemen Inggris, seperti diberitakan The Telegraph, Selasa (17/5).
Para peneliti independen dari House of Commons Library, sebuah lembaga penelitian dan informasi di Parlemen Inggris, menyarankan, argumen Amerika Serikat yang digunakan untuk membenarkan pembunuhan atas pemimpin Al-Qaidah, bisa juga diterapkan untuk melakukan pembunuhan pada orang lain.
Para pejabat Amerika telah mengatakan, legal bagi pasukan AS untuk membunuh bin Ladin karena dia pemimpin komando permusuhan terhadap kepentingan nasional Amerika.
“Beberapa argumen yang digunakan untuk melaksanakan pembunuhan yang halal atas Bin Ladin, bisa diterapkan jika pasukan koalisi membunuh Kolonel Qadhafi,” kata para peneliti.
Laporan lembaga itu yang berjudul, ‘Dengan membunuh Usamah bin Ladin: keadilan telah dilakukan?”, juga meramalkan bahwa “pembunuhan terarah ” terhadap individu akan menjadi umum, sebagaimana tindakan atas pembunuhan Usamah.
“Pembunuhan Bin Ladin merupakan tanda AS akan semakin cenderung untuk membunuh, bukan untuk menangkap anggota al-Qaidah,” kata laporan itu.
“Sebuah implikasi yang lebih luas adalah, pembunuhan bisa dilihat sebagai preseden untuk pembunuhan bertarget atas individu oleh negara manapun, melintasi batas internasional, setidaknya pada wilayah sarang terorisme.”
“Negara-negara yang bertindak dengan cara ini, semakin besar kemungkinan untuk menjadi bisa diterima, setidaknya secara politik jika tidak masalah secara hukum internasional.”
Menteri Inggris telah mengatakan bahwa Qadhafi tidak akan ditargetkan sebagai seorang individu, tetapi telah memperingatkan bahwa siapa pun yang mengontrol dan berperan dalam militer Libya, bisa menjadi sasaran yang sah untuk serangan udara atau tindakan militer lainnya.*
Keterangan foto: Qadhafi saat bersama istri keduanya, Safia Farkash.