Hidayatullah.com—Penelitian terbaru oleh Federal Reserve Bank di New York, Amerika Serikat, menunjukkan fakta mengejutkan, di mana warga Amerika Serikat berusia 60 tahun ke atas banyak yang masih menanggung hutang pinjaman pendidikan.
Sebagaimana diansir Washington Post (04/04/2012), laporan Federal Reserve Bank itu menyebutkan, jumlah hutang biaya pendidikan tinggi yang masih menjadi tanggungan warga AS kelompok usia 60 tahun ke atas mencapai USD36 milyar. Di mana 10 persen di antaranya merupakan kredit macet, atau tidak terbayarkan oleh warga yang berhutang.
Total hutang biaya pendidikan yang harus dibayar oleh warga AS hingga kuartal ketiga tahun 2011 mencapai USD85 milyar. Dengan perincian, 25% merupakan hutang biaya pendidikan warga yang berusia di bawah 30 tahun, 34% hutang dari kelompok umur 30-39 tahun, 23,1% hutang dari kelompok umur 40-49 tahun, 12,1% hutang dari mereka yang kini berusia 50-59 tahun, dan 4,8% hutang dari kelompok usia 60 tahun ke atas. Sedangkan 0,8% ditanggung kelompok usia yang tidak diketahui.
Parahnya, hutang yang belum bisa dilunasi oleh warga Amerika berusia lanjut itu merupakan pinjaman biaya pendidikan yang mereka pakai untuk membayar kuliah pertama di perguruan tinggi saat muda dulu.
Sementara sebagian warga lainnya menanggung hutang baru, yang merupakan pinjaman biaya pendidikan untuk jenjang yang lebih tinggi lagi (tingkat master dan seterusnya).
Ada pula warga usia lanjut yang terlilit hutang gara-gara ingin menyekolahkan anak atau cucu mereka di perguruan tinggi.*