Hidayatullah.com–Amerika Serikat memperingatkan, Selasa (3/4/2012) kemarin, bahwa krisis politik yang mengganggu Mali dapat mengancam integritas teritorialnya. Amerika menghimbau agar pemerintah Mali mempercepat pemindahan kekuasaan kepada rakyat sipil. Demikan dilansir Al Jazeera.net.
Pernyataan ini datang pada pertemuan darurat yang diadakan oleh Dewan Keamanan PBB untuk mempelajari perkembangan terbaru situasi di sana.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Victoria Nuland mengatakan, “Bahaya menyelimuti integritas teritorial Mali dan akan merusak lembaga-lembaga politiknya lebih parah lagi.”
“Kami juga mendesak kepada seluruh pemberontak bersenjata agar berdialog dengan para pemimpin sipil di Bamako, guna mencari jalan kemajuan tanpa kekerasan untuk melaksanakan pemilihan umum dan hidup berdampingan secara damai,” tambahnya.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe juga mengatakan, “Situasi di Mali dengan cepat memburuk.” Namun dia membantah bahwa negaranya berusaha melakukan intervensi militer untuk menyelasaikan krisis Mali.
Menurut Juppe, negaranya dapat memberikan bantuan dalam bentuk lain, seperti logistik.
“Kami dapat membantu logistik atau pelatihan, akan tetapi tidak akan menurunkan militer Prancis ke daerah Mali,” tegas Juppe.*